
ANALISIS SPASIAL SEBARAN PENYAKIT MENULAR KOTA MAKASSAR TAHUN 2018
Author(s) -
AUTHOR_ID,
AUTHOR_ID,
AUTHOR_ID
Publication year - 2020
Publication title -
barekeng
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2615-3017
pISSN - 1978-7227
DOI - 10.30598/barekengvol14iss1pp113-122
Subject(s) - physics
Kepadatan penduduk berkorelasi dengan di berbagai aspek kehidupan masyarakat, bukan hanya pada tingkat kesejahteraan tapi juga pada tingkat jumlah penderita penyakit. Jenis penyakit dapat dilihat dari menular dan non-menular, musiman (epidemic) atau non-musiman (endemic), ringan atau berat, dan regular atau langka. Penelitian ini fokus pada penyakit menular, dan itu juga hanya pada 8 penyakit saja yaitu Campak, Difteri, Diare, Typhoid, Malaria, Kecacingan, TB, dan DBD. Data penelitian diperoleh dari Kantor Dinas Kesehatan Kota Makassar yang bersumber dari 46 puskesmas se-Kota Makassar. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Campak dan Difteri belum bisa dianggap sebagai jumlah penderitanya karena butuh hasil pemeriksaan laboratorium, Kusta tidak bisa diambil datanya karena pasiennya datang dari kabupaten lain, HIV juga tidak boleh diteliti karena keamanan dan tidak bisa menunjukkan kasus lokasi setempat; Sehingga, penelitian ini fokus pada 8 jenis penyakit menular saja; (2) empat peringat tertinggi sebaran penyakit dikaitkan kecamatan adalah (a) Diare di Sangkarrang, (b) Diare di Ujungtanah, (c) Kecacingan di Singkarang, dan (d) Diare di Mariso; (3) pola penyebaran penyakit menular diperlihatkan dalam bentuk peta tematik (walau dalam artikel ini hanya diwakili satu penyakit saja) dan tersebar dari tidak ada satupun yang signifikan sampai dengan kategori sangat signifikan; (4) penyebaran penyakit menular nampak tidak merata disetiap kecamatan dan cenderung terjadi pada kecamatan-kecamatan tertentu saja, seperti (a) Campak ada 3 kecamatan (Biringkanaya, Tamalanrea, dan Bontoala), (b) Difteri ada 2 kecamatan (Tamalanrea dan Biringkanaya), (c) Diare hanya di Kecamatan Panakkukang, (d) Malaria hanya di Ujungtanah, (e) Kecacingan di 4 kecamatan (Manggala, Rappocini, Makassar, dan Ujungpandang), (f) DBD hanya di Kecamatan Panakkukang, (g) Typhoid dan TB tak signifikan.