z-logo
open-access-imgOpen Access
ANALISIS KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA SOAL CERITA MATERI PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DI SMP NU 2 GRESIK
Author(s) -
Ma’rifatul Fadilah,
Midjan Midjan
Publication year - 2018
Publication title -
didaktika
Language(s) - Bosnian
Resource type - Journals
eISSN - 2621-8941
pISSN - 1693-4318
DOI - 10.30587/didaktika.v25i1.695
Subject(s) - humanities , physics , mathematics , mathematics education , art
Peserta didik dalam memecahkan soal matematika memiliki cara yang berbedabedakarena setiap individu memiliki kemampuan matematika yang berbeda-beda pula.Masalah-masalah pada soal cerita yang berhubungan dengan matematika seringdijumpai pada situasi sehari-hari. Penyajian matematika dalam bentuk cerita merupakansalah satu fungsi matematika sebagai aktivitas manusia, karena dalam soal ceritaterdapat pengalaman-pengalaman peserta didik. Selain dilihat kemampuan dalammemecahkan soal cerita diperhatikan juga aspek perbedaan gaya belajar peserta didik,karena pada proses kegiatan pembelajaran di kelas banyak peserta didik yang terlibatdimana setiap peserta didik memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan materidengan sejelas-jelasnya. Perbedan gaya belajar merupakan sebuah pendekatan yangmenjelaskan mengenai bagaimana individu belajar atau cara yang ditempuh olehmasing-masing individu untuk berkonsentrasi pada proses, dan menguasai informasiyang sulit dan baru melalui presepsi yang berbeda Grinder mengidentifikasikan 3 jenisgaya belajar, yaitu : gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik.Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untukmendeskripsikan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalahpeserta didik SMP NU 2 Gresik kelas VII A pada materi persamaan linier satuvariabel ditinjau dari gaya belajar.Hasil dari penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah meliputi: Pesertadidik visual mengerjakan soal sesuai dengan tahapan polya, saat menghitungmenggunakan prosedur tertentu dan jawaban benar. Peserta didik memahami elemennetral (0) tetapi tidak menuliskannya. Peserta didik auditorial mengerjakan soal sesuaidengan tahapan polya, tetapi setelah peserta didik melakukan tahap memeriksa kembalipemecahan justru membuat peserta didik ragu dalam memberikan kesimpulan akhir.Peserta didik kinestetik saat mengerjakan soal terkadang melewatkan beberapa prosestahapan Polya. Karena peserta didik lebih suka menggunakan cara praktis danmengabaikan persamaan matematikanya. Persamaan matematika tidak bermakna bagipeserta didik kinestetik.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here