Open Access
Intervensi TB-Paru Melalui Edukasi dan Konseling di Desa Pasir Panjang Wilayah Binaan Puskesmas Antibar Kabupaten Mempawah
Author(s) -
Andri Dwi Hernawan,
Lia Erlina,
Bayu Ari Biatmojo
Publication year - 2019
Publication title -
buletin al-ribaath
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2579-9495
pISSN - 1412-7156
DOI - 10.29406/br.v16i2.1814
Subject(s) - medicine , gynecology , humanities , art
Tuberculosis Paru atau TB Paru merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang masih menjadi perhatian dalam penanganan dan pengendalian program kesehatan di wilayah kerja pusat kesehatan masyarakat. Identifikasi lebih lanjut factor determinan penyebab TB Paru di lokasi tersebut dengan rancangan kasus control didapatkan bahwa factor perilaku menjadi penyebab dominan penularan TB Paru di lokasi tersebut. Kegiatan intervensi ini dilakukan untuk memberikan kontribusi terhadap perbaikan pengetahuan dan sikap masyarakat tentang TB Paru melalui edukasi kesehatan.Kegiatan intervensi dilakukan dengan metode pendidikan kesehatan masyarakat yang komprehensif melalui aktivitas pemberian informasi yang terstruktur tentang TB Paru dan pemberdayaan masyarakat dengan melakukan penguatan terhadap agent of change (kader kesehatan dan pengawas menelan obat). Harapan dari kegiatan nantinya kader kesehatan dan PMO dapat mempraktekan teknik melakukan konseling sehingga mampu mentransfer informasi tentang TB Paru ke masyarakat.Hasil kegiatan intervensi yang dilakukan dengan sasaran anak usia sekolah untuk memberi pemahaman tentang TB Paru dan cara pencegahannya melalui kegiatan cerdas cermat mendapatkan hasil sangat baik dengan hasil penilaian skor cerdas cermat diatas 70%. Untuk kegiatan edukasi dan pelatihan konseling pada kader kesehatan dan PMO didapatkan hasil yang cukup baik dimana tingkat peningkatan pengetahuan tentang TB Paru sebesar 86,5% dari pengetahuan awal sebesar 47,3%.Rekomendasi untuk pihak puskesmas dan desa perlu peningkatan kemampuan kader lebih lanjut melalui supervisi dan pendampingan dari puskesmas secara rutin. Desa juga perlu memberikan dukungan pada kader kesehatan dan PMO melalui pemberian penghargaan baik secara moril maupun material terhadap konseling yang dilakukan kader dan PMO.