
Upaya Peningkatan Pemahaman Preventif Penyakit Malaria dan Diabetes Melitus pada Masyarakat di Manokwari
Author(s) -
Febriza Dwiranti,
Sabarita Sinuraya,
Dariani Matualage
Publication year - 2019
Publication title -
jurnal solma
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2614-1531
pISSN - 2252-584X
DOI - 10.29405/solma.v8i1.3112
Subject(s) - medicine , gynecology
Menurut Puskesmas di Manokwari, pasien yang terbanyak berobat adalah penderita malaria sedangkan penderita penyakit diabetes melitus paling sedikit yang berobat di Puskesmas. Bila berobat, kondisi pasien yang berobat biasanya perlu dirujuk ke rumah sakit untuk rawat jalan dan rawat inap. Hal tersebut disebabkan karena masyarakat tidak memiliki pengetahuan yang cukup terhadap penyakit ini. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan upaya agar masarakat paham terhadap penyakit tersebut. Target dalam kegiatan ini adalah masyarakat pedesaan dan perkotaan. Metode yang dilakukan adalah teknik wawancara, penyuluhan, pemutusan siklus hidup nyamuk dan pengukuran biomedis. Hasil pemeriksaan medis, jumlah Penderita Diabetes Melitus (tipe 2) dan Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) di Perkotaan (Sanggeng) lebih tinggi daripada di Pedesaan. Penderita DM tipe 2 di desa dan di kota adalah wanita dengan pekerjaan ibu RT atau tidak bekerja dan tidak ditemui penderita DM tipe 2 maupun TGT pada laki-laki. Responden yang berasal dari Sanggeng yang menderita DM dan TGT mulai umur 45 - 54 tahun sedangkan dari Amban berumur 15 -24 tahun. Responden yang berada pada lokasi Amban mempunyai indeks Massa Tubuh (IMT) terbanyak adalah normal sedangkan pada responden dari Sanggeng (daerah perkotaan) adalah obese. Indeks Massa Tubuh tersebut sejalan dengan kondisi obesitas sentral dan hipertensi. Penyakit malaria lebih banyak ditemui pada lokasi pedesaan daripada perkotaan. Penderita malaria tropika lebih banyak ditemui di desa dibandingkan kota. Setelah dilakukan penyuluhan, penanaman tanaman pengusir nyamuk dan pemberian ikan kasus DM tipe 2 dan malaria terlihat menurun karena masyarakat telah memahami informasi untuk preventif malaria dan diabetes melitus.