z-logo
open-access-imgOpen Access
Analisis Ketimpangan Perekonomian Terhadap Tingkat Pendidikan Di Kecamatan Prambanan
Author(s) -
Muhammad Hafidhudin Anwar,
Mutia Januar Ramadani,
Gatot Purbo Utomo,
Fitria Febri Murnawi,
Abdullah Hadiid Rozi,
Kurnia Vionilla
Publication year - 2019
Publication title -
jurnal geografi, edukasi dan lingkungan (jgel)
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2579-8510
pISSN - 2579-8499
DOI - 10.29405/jgel.v3i1.2990
Subject(s) - humanities , physics , art
Indonesia merupakan negara berkembang di Asia Tenggara. Berbagai problematika di Indonesia cukup banyak, salah satunya permasalahan yaitu disparitas (ketimpangan) pendidikan. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan fenomena ketimpangan perekonomian, serta pengaruhnya terhadap tingkat pendidikan masyarakat di Kecamatan Prambanan. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatif untuk mendeskripsikan bagaimana suatu ketimpangan ekonomi itu dapat mempengaruhi tingkat pendidikan. Sampel dari penelitian ini menggunakan persil bangunan di Kecamatan Prambanan, dengan jumlah sampel 1599 persil bangunan. Teknik pengambilan data dengan menggunakan kuisioner, observasi, dan dokumentasi. Variabel penelitian meliputi pendapatan yang  mewakili keadaan perekonomian masyarakat Prambanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 16 desa di Kecamatan Prambanan, adanya keberagam keadaan perekonomian warga. Desa Pereng memiliki tingkat pendapatan paling tinggi dengan rata rata pendapatan lebih dari Rp. 1.500.000, sedang Desa Randusari memiliki tingkat perekonomian paling rendah yaitu rata rata pendapatan kurang dari Rp.500.000. Keragaman ekonomi tersebut dapat mempengaruhi pendidikan. Faktor-faktor yang membuat ekonomi dan pendidikan saling memengaruhi adalah jumlah penghasilan dan pengeluaran tiap bulan dari tiap-tiap individu. Hasil penelitian membuktikan bahwa meskipun memiliki tingkat pendapatan yang rendah, tapi masyarakat memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan yang tinggi, mereka tetap menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah gratis yang dibiayai oleh negara.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here