z-logo
open-access-imgOpen Access
PROPORSI HIPERHOMOSISTEINEMIA DAN MANFAAT PEMBERIAN VITAMIN B KOMBINASI PADA GAGAL GINJAL KRONIK
Author(s) -
Rosa De Lima Renita Sanyasi,
Rizaldy Taslim Pinzon,
Esdras Ardi Pramudita
Publication year - 2020
Publication title -
callosum neurology journal
Language(s) - Turkish
Resource type - Journals
eISSN - 2614-0284
pISSN - 2614-0276
DOI - 10.29342/cnj.v3i2.98
Subject(s) - medicine , gynecology
Pendahuluan: Pasien gagal ginjal kronik (GGK) sering mengalami hiperhomosisteinemia. Berbagai penelitian terdahulu menunjukkan hubungan yang bermakna antara hiperhomosisteinemia dengan peningkatan kejadian stroke. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proporsi hiperhomosisteinemia, kemanjuran, serta keamanan pemberian vitamin B kombinasi intravena dalam menurunkan kadar homosistein pada pasien GGK. Metode: Penelitian ini adalah penelitian intervensional yang dilakukan pada pasien dengan GGK yang menjalani hemodialisis rutin 2 kali/minggu dan telah rutin memperoleh vitamin B kombinasi intravena (100mg vitamin B1, 100mg vitamin B6, dan 5000mcg vitamin B12). Setelah penghentian pemberian vitamin B kombinasi selama 1 minggu, pemeriksaan kadar homosistein dilakukan 3 kali: kunjungan awal, 2 minggu, dan 4 minggu setelah kunjungan awal. Vitamin B kombinasi kembali digunakan saat kunjungan awal. Hiperhomosisteinemia didefinisikan sebagai kadar homosistein >15,39µmol/L. Hasil: Terdapat 122 subjek yang terlibat dalam penelitian ini. Subjek didominasi oleh pria dengan usia rata-rata 51,7 tahun. Asam folat merupakan salah satu obat yang sering dikonsumsi oleh para subjek. Prevalensi hiperhomosisteinemia adalah sebesar 89,3% dari total subjek. Meskipun sebagian besar subjek mengonsumsi asam folat (86,1%), angka kejadian hiperhomosisteinemia masih tinggi. Penurunan kadar homosistein tampak setelah penggunaan vitamin B kombinasi intravena selama 4 minggu (rata-rata 23.43±8.39µmol/L pada kunjungan pertama menjadi 12.24±4.41µmol/L pada kunjungan ketiga, p:0.0008). Terdapat 2 kejadian tidak diharapkan (KTD) selama penelitian ini. Pada investigasi lebih lanjut tidak ada korelasi antara KTD tersebut dengan penggunaan vitamin B kombinasi intravena. Kesimpulan: Hiperhomosisteinemia adalah kondisi yang sering dijumpai pada pasien dengan GGK yang menjalani hemodialisis rutin. Pemberian vitamin B kombinasi intravena terbukti aman dan efektif dalam menurunkan kadar homosistein. Kata Kunci: Gagal Ginjal Kronik, Hiperhomosisteinemia, Penyakit Kardiovaskular, Stroke

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here