Open Access
Resepsi Penggiat Punk Bandung terhadap Tayangan ‘Punk Kuba’ di Vice Indonesia
Author(s) -
Adwil Masdhianri,
Ratri Rizki
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal riset jurnalistik dan media digital
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2808-3067
pISSN - 2798-6403
DOI - 10.29313/jrjmd.v1i2.423
Subject(s) - punk , subculture (biology) , media studies , sociology , art , art history , botany , biology
Abstract. The rapid development of punk in Indonesia, especially in Bandung, however literacy and research on punk are still very little. Advances in technology and the internet also make information much easy and faster to obtain. The presence of new media and social media provides a choice for the punk community to find news and information. Using the Youtube channel, Vice Indonesia reported about the punk community in Cuba who protested against the government by injecting HIV into themselves as a form of resistance. The variety of thoughts, experiences, and knowledge of punk activists in Bandung led to various receptions that emerged after seeing the show. Punk activists held a message reception from Vice Indonesia about the punk protests in Cuba. The show was interest and informative for the punk activists in Bandung. It gives new perspectives and insights for them regarding social conditions of the community influenced punk in Cuba. The negative stigma from society occurs because the community is unfamiliar with the punk, and it has to be countered by blending in with them. However, not all of them receive the full message given by this reportage. Their reception is not absolute depending on which points and issues they received. Punk activists in Bandung internalize media messages about the punk values into their daily lives by applying them to the aspects of life and spreading them through their works.
Abstrak. Semakin pesatnya perkembangan punk di Indonesia, khususnya di Bandung, namun literasi dan penelitian mengenai punk masih sangat sedikit. Kemajuan teknologi dan internet juga membuat informasi semakin mudah dan cepat untuk didapatkan. Kehadiran media baru dan media sosial memberikan alternatif pilihan bagi komunitas punk untuk mencari berita dan informasi. Vice Indonesia melalui media sosial Youtube memberitakan mengenai komunitas punk di Kuba yang memprotes pemerintah dengan menyuntikan virus HIV ke diri mereka sendiri sebagai bentuk perlawanan. Beragamnya pemikiran, pengalaman dan pengetahuan dari penggiat punk di Bandung menyebabkan timbul beragam resepsi yang muncul sesudah melihat tayangan tersebut. Penggiat punk melakukan sebuah resepsi pesan dari tayangan Vice Indonesia mengenai aksi protes punk di Kuba, bagi para penggiat punk di Bandung tayangan tersebut menarik dan informatif, memberikan sudut pandang dan wawasan baru, mereka menyadari bahwa kondisi sosial masyarakat berpengaruh terhadap punk di Kuba. Menurut mereka stigma negatif dari masyarakat terjadi karena kurang mengenalnya masyarakat terhadap punk, dan stigma negatif itu harus dilawan dengan cara membaur dengan masyarakat. Meskipun begitu, tidak semua dari mereka menerima pesan sepenuhnya yang diberikan oleh tayangan ini dan posisi hipotekal mereka tidak selamanya mutlak, tergantung kepada poin dan pesoalan mana yang diterima. Penggiat punk di Bandung meng-internalisasikan pesan media mengenai nilai-nilai punk yang mereka terima kedalam kehidupan sehari-hari dengan cara menerapkannya dalam aspek kehidupan serta menyebarluaskannya melalui karya–karya mereka.
Kata Kunci: Analisis Resepsi, Penggiat Punk, Posisi Hipotekal, Media Sosial