z-logo
open-access-imgOpen Access
Dampak Pandemi Covid-19 Pada Pengusaha Kerupuk Kulit di Desa Apitaik Kabupaten Lombok Timur
Author(s) -
Aditya Bagus Singandaru
Publication year - 2021
Publication title -
ekonobis
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2654-8712
pISSN - 1412-7601
DOI - 10.29303/ekonobis.v7i2.75
Subject(s) - humanities , chemistry , physics , political science , philosophy
Pandemi Covid-19 masih menjadi momok hingga saat ini. Selain memberikan dampak pada Kesehatan, pandemi ini juga sangat memberikan dampak pada perekonomian secara Nasional. UMKM yang dianggap mampu bertahan pada Krisis Moneter 1998 dan Krisis Global 2008, kini seperti tidak berdaya menghadapi pandemi covid-19. Dampak Pandemi Covid-19 tidak hanya dirasakan UMKM yang berada di Kota besar saja, UMKM yang berada jauh dari Kota juga merasakan dampak yang sama, sebagaimana yang dirasakan oleh para Pengusaha kerupuk kulit di Desa Apitaik Kabupaten Lombok Timur. Hasil wawancara dengan beberapa informan menunjukkan, permintaan kerupuk kulit selama pandemi naik, tapi produsen tidak berani menaikkan harga karena khawatir produknya tidak terserap di pasar. Selain itu, banyaknya penjual yang menjual dengan harga murah membuat para pengusaha kerupuk kulit masih menggunakan harga sebelum pandemi. Pengusaha kerupuk kulit memilih memangkas margin mereka karena kenaikan harga bahan baku dan tarif ekspedisi daripada menaikkan harga jual. Akibatnya, tidak sedikit pengusaha kerupuk kulit yang harus menurunkan upah pegawainya atau bahkan merumahkan pegawainya.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here