
Indeks Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Penanganannya Dalam Ekonomi Islam
Author(s) -
Muhammad Irwan
Publication year - 2017
Publication title -
ekonobis
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2654-8712
pISSN - 1412-7601
DOI - 10.29303/ekonobis.v3i2.11
Subject(s) - forestry , geography
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Jumlah Penduduk yang tergolong miskin, Indeks Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Penanganannya Dalam Ekonomi Islam. Metode Penelitian yang dipergunakan adalah metode deskriptif, data yang dipergunakan data sekunder dan alat analisis yang dipergunakan adalah teknik analisis pertumbuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kondisi kemiskinan di Nusa Tenggara Barat dilihat dari jumlah penduduk mengalami penurunan dengan rata-rata pertumbuhan negatif 3,19 persen. Persentase penduduk pada tahun 2016 sebesar 16,02 persen. Penduduk miskin di daerah pedesaan sebesar 14,82 persen dan 17,55 persen untuk daerah perkotaan pada tahun 2016. Garis kemiskinan untuk penduduk miskin di daerah perkotaan Rp 346.581sedangkan untuk di daerah pedesaan Rp 328.775,- pada tahun 2016. Indeks Kedalaman (P1) kemiskinan di NTB pada tahun 2016 sebesar 2,626 yang menunjukkan bahwa kondisi perekonomian penduduk miskin berada dalam kondisi yang membaik. Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di NTB pada tahun 2016 sebesar 0,653 pada tahun 2016 yang menunjukkan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin semakin menyempit. Pengentasan kemiskinan dalam Islam dapat dilakukan salah satunya melalui perintah zakat. Baznas Provinsi Nusa Tenggara Barat telah mampu menghimpun dana Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) dan berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan di Nusa Tenggara Barat. Jumlah dana ZIS yang berhasil dihimpun pada tahun 2016 mencapai Rp 8.288.499.700,- dari target sebesar Rp 7.500.000.000,-