z-logo
open-access-imgOpen Access
Perbandingan Antivitas Anti-Toksoplasma Ekstrak Jahe Merah (Zingiber Officinale Roscoe. Var. Rubrum), Gingerol dan Shogaol Terhadap Parasit Toxoplasma Gondii Secara In-Vitro
Author(s) -
Siti Sa’diah,
Effionora Anwar,
Mahdi Jufri,
Umi Cahyaningsih
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal jamu indonesia
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2407-7763
pISSN - 2407-7178
DOI - 10.29244/jji.v4i3.104
Subject(s) - traditional medicine , physics , medicine
Metoda ekstraksi dan jenis pelarut yang digunakan akan berdampak pada proses penarikan komponen aktif sehingga akan berpengaruh juga pada aktivitasnya. Jahe merah merupakan salah satu bahan rempah yang juga berpotensi sebagai tanaman obat. Salah satu khasiat ekstrak jahe merah adalah sebagai anti toksoplasma. Pada penelitian ini telah dilakukan pembuatan ekstrak jahe merah dengan dua jenis metode yaitu maserasi dan sokhletasi masing-masing menggunakan tiga jenis pelarut (etanol 30%, etanol 70% dan etanol 96%) sehingga diperoleh enam jenis ekstrak. Kemudian masing-masing ekstrak ditentukan kadar senyawa pencirinya meliputi 6-gingerol, 8-gingerol, 10-gingerol dan 6-shogaol dengan metoda KCKT. Selanjutnya ekstrak diuji aktivitas antitoksoplasma secara in vitro terhadap parasit Toksoplasma gondii pada fase takhizoit yang ditumbuhkan pada sel vero. Penentuan aktivitas antitoksoplasma juga dilakukan pada senyawa murni 6, 8, 10-gingerol dan 6-shogaol serta kontrol positif antibiotik spiramisin. Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak etanol 96% dengan metoda maserasi adalah yang paling baik aktivitasnya dan 6-gingerol adalah senyawa penciri yang paling berperan sebagai anti-toksoplasma.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here