
Pengaruh Topsoil dan Pupuk Organik Terhadap Panjang Sulur dan Jumlah Daun Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea Batatas Lamb.) pada Media Tailing Emas
Author(s) -
Ninda Meiditia Putri,
Rhazista Noviardi,
Reginawanti Hindersah,
Pujawati Suryatmana
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal ilmu tanah dan lingkungan/jurnal ilmu tanah dan lingkungan (journal of soil science and environment)
Language(s) - Uzbek
Resource type - Journals
eISSN - 2549-2853
pISSN - 1410-7333
DOI - 10.29244/jitl.23.1.33-37
Subject(s) - physics , horticulture , topsoil , environmental science , biology , soil water , soil science
Pengolahan bijih emas di pertambangan emas rakyat di Desa Kertajaya, Sukabumi, Jawa Barat menghasilkan limbah sisa pengolahan atau tailing yang umumnya dibuang ke sungai atau kebun, ditampung pada kolam penampungan atau dimasukkan ke dalam karung untuk diolah kembali. Keterbatasan lahan yang dimiliki masyarakat menyebabkan kolam dan kebun bekas pembuangan tailing tersebut banyak dimanfaatkan untuk becocok tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan topsoil inceptisol dan pupuk organik pada tailing terhadap panjang sulur dan jumlah daun tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas) pada fase vegetatif maksimum (7 minggu setelah tanam). Tailing dan topsoil inceptisol yang digunakan pada penelitian ini diambil dari Desa Kertajaya, Sukabumi sedangkan pupuk organik yang digunakan berasal dari kotoran sapi. Tanaman ubi jalar yang digunakan adalah ubi jalar klon MZ119. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Ciparanje, Fakultas Pertanian UNPAD, Sumedang pada bulan Januari sampai dengan Mei 2020. Percobaan ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan dua faktor yaitu rasio topsoil sebanyak 3 taraf (30% w/w; 50% w/w; dan 70% w/w) dan dosis pupuk organik sebanyak 4 taraf (tanpa pupuk; 10 ton ha-1; 20 ton ha-1; dan 30 ton ha-1) dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan 70% topsoil : 30% tailing dan dosis kompos 30 ton ha-1 menghasilkan panjang sulur dan jumlah daun tanaman ubi jalar pada fase vegetatif maksimum masing-masing sebesar 24.33 cm dan 54.33.