z-logo
open-access-imgOpen Access
Influence of Media Composition and Genotype on Potato (Solanum tuberosum L.) Microtuberization
Author(s) -
Ida Ayu Astarini,
Ni Luh Putu Kayika Febryanti,
J. Creighton Miller
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal hortikultura indonesia (jhi)/jurnal hortikultura indonesia
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2614-2872
pISSN - 2087-4855
DOI - 10.29244/jhi.12.1.51-58
Subject(s) - biology , horticulture , solanum tuberosum
Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah salah satu komoditi pangan penting di dunia. Penyediaan benih kentang generasi awal yang bebas penyakit sistemik virus merupakan masalah utama dalam pembudidayaan kentang. Produksi benih kentang generasi awal berupa umbi mini di rumah kaca masih memiliki resiko kontaminasi oleh penyakit virus. Teknik produksi umbi mikro secara in vitro dapat menjadi metode alternatif untuk produksi benih sumber. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan media yang optimum dalam produksi umbi mikro pada empat genotipe kentang, yaitu AOTX98202-1RU, ATX9202-3RU, ATTX98468-5R/Y dan ATTX98518-5P/Y. Keempat genotipe dikulturkan pada media Murashige and Skoog (MS) dengan tambahan 6% sukrosa, dengan atau tanpa 2 g L-1 phytagel, dan dengan atau tanpa 10 mg L-1 kinetin. Stek dua buku dikulturkan pada tiap botol kultur, masing – masing dengan lima ulangan. Kultur diinkubasi selama dua minggu pada suhu 23°C dengan fotoperiode 16 jam terang/hari, lalu suhu 16 °C selama 2 minggu dengan fotoperiode 16 jam terang/hari, dan suhu 16 °C dalam ruang gelap selama 6 minggu, dan diamati selama 10 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiap genotipe memiliki respon yang berbeda terhadap media. Perlakuan 2 g L-1 phytagel + 10 mg L-1 kinetin (T4) merupakan media yang efektif untuk mendorong pertumbuhan umbi mikro pada genotipe ATTX98468-5R/Y dan ATTX98518-5P/Y. Genotipe ATTX98468-5R/Y pada media T4 menghasilkan umbi mikro terbanyak (4.2 umbi mikro/botol), sedangkan ATTX98518-5P/Y menghasilkan rata-rata berat umbi tertinggi (363.6 mg). Hasil penelitian menunjukkan pentingnya untuk mengembangkan protokol khusus untuk tiap genotipe agar mendapatkan produksi umbi mikro yang optimal.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here