z-logo
open-access-imgOpen Access
Prevalensi Sistiserkosis pada Babi Hutan (Sus scrofa) yang dipotong di Tempat Pemotongan Hewan (TPH) Bengkulu Tengah, Bengkulu
Author(s) -
Noviriliensi Hartika,
Elok Budi Retnani,
Sri Murtini
Publication year - 2018
Publication title -
acta veterinaria indonesiana
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2337-4373
pISSN - 2337-3202
DOI - 10.29244/avi.6.2.24-31
Subject(s) - medicine , traditional medicine , veterinary medicine , biology , gynecology
Sistiserkosis/taeniasis merupakan penyakit zoonosis terabaikan yang memiliki dampak serius bagi ekonomi dan kesehatan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan prevalensi sistiserkosis pada babi hutan di Bengkulu Tengah, Bengkulu. Penelitian ini dilakukan di tempat pemotongan hewan Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu Indonesia antara Februari-Mei 2016. Delapan puluh dua ekor babi hutan di koleksi serum dari vena jugularis dan post-mortem karkasnya. Pemeriksaan post-mortem meliputi otot lidah, trisep, bisep, masseter, diafragma, intercostae, jantung, dan pemeriksaan hati untuk menentukan adanya sistiserkus. Serum di pisahkan dari darah masing-masing sampel dan di uji sirkulasi antigen dari sistiserkus menggunakan monoklonal antibodi-sandwich enzyme-linked immunosorbent assay (MOAB-ELISA). Hasil pemeriksaan post-mortem tidak di temukan adanya sistiserkus. Hasil uji ELISA didapatkan 8 sampel (9,8%) terdeteksi adanya antigen sistiserkus. Babi hutan dengan hasil seropositif sistiserkus ditemukan berasal dari kecamatan dengan prevalensi tertinggi kecamatan Pagar Jati (39,0%) diikuti oleh kecamatan Bang Haji (30,5%) dan prevalensi terendah ditemukan di kecamatan Pematang Tiga (30,5%). Penelitian ini menyatakan bahwa terdapat infeksi sistiserkus pada babi hutan dari Bengkulu Tengah, Bengkulu.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here