z-logo
open-access-imgOpen Access
Penggunaan Obat Off-Label pada Anak di Apotek Kota Yogyakarta
Author(s) -
Ndaru Setyaningrum,
Viara Gredynadita,
Suci Gartina
Publication year - 2017
Publication title -
jsfk (jurnal sains farmasi klinis)/jsfk (jurnal sains farmasi dan klinis)
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2442-5435
pISSN - 2407-7062
DOI - 10.29208/jsfk.2017.4.1.169
Subject(s) - medicine , traditional medicine
Populasi anak sangat berisiko mendapatkan peresepan obat off-label disebabkan kekhususan kondisinya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana prevalensi penggunaan obat off-label pada anak di apotek kota Yogyakarta. Penelitian dilakukan secara retrospektif dengan pengambilan data berdasarkan rekam medis anak tahun 2014 – 2015. Subjek penelitian merupakan anak dengan batasan usia di bawah 12 tahun. Total peresepan anak selama periode penelitian sebanyak 828 rekam medis diantaranya sejumlah 268 peresepan memenuhi kriteria inklusi dengan kelengkapan data diagnosa pada catatan medis pasien. Total penggunaan obat dari 268 peresepan adalah 816 obat dengan 76 jenis obat. Berdasarkan review dari 268 peresepan, ditemukan sejumlah 57 (21%) peresepan off-label. Prevalensi penggunaan obat off-label diklasifikasikan sebagai off-label usia sejumlah 91 (11,1%) penggunaan, off-label indikasi sejumlah 7 (0,8%), dan tidak ditemukan off-label obat kategori dosis, rute pemberian dan kontraindikasi. Jenis obat paling dominan digunakan secara off-label antara lain pseudoefedrin sejumlah 47(5,7%), tripolidin 20 (2,4%) dan dekstrometorfan 14 (1,7%) dari total penggunaan obat. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa penggunaan obat off-label pada anak cukup tinggi (21%) sehingga pengawasan terkait risiko penggunaan obat perlu dilakukan. 

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here