Open Access
Kajian Penggunaan Antibiotik pada Pasien Sepsis dengan Gangguan Ginjal
Author(s) -
Hidayati Hidayati,
Helmi Arifin,
Raveinal Raveinal
Publication year - 2016
Publication title -
jsfk (jurnal sains farmasi klinis)/jsfk (jurnal sains farmasi dan klinis)
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2442-5435
pISSN - 2407-7062
DOI - 10.29208/jsfk.2016.2.2.75
Subject(s) - medicine , gynecology
Telah dilakukan kajian observasional secara prospektif terhadap penggunaan antibiotik meliputi aspek farmakokinetika klinik dan kualitas antibiotik secara kualitatif pada pasien sepsis dengan gangguan ginjal di Rawat Inap Penyakit Dalam Rumah Sakit X. Pasien sepsis dengan gangguan ginjal ini diterapi dengan antibiotik selama 4 bulan. Antibiotik yang dievaluasi adalah yang ekskresi utamanya di ginjal meliputi jenis antibiotik, dosis, frekwensi, lama penggunaan, dan interaksi yang bermakna klinis. Evaluasi antibiotik secara kualitatif menggunakan metode Gyssens. Total pasien berjumlah 40 orang, diterapi dengan 8 jenis antibiotik dan diantaranya ada 5 antibiotik diekskresi utama melalui ginjal. Dari 5 jenis tersebut, ditemukan penyesuaian dosis dengan tepat pada (n=29;74,3%) dan penyesuaian dosis yang tidak tepat (n=10;25,7%) yang melebihi dosis individual yang dihitung secara farmakokinetik. Terdapat 5 jenis interaksi yang bermakna secara klinik. Evaluasi pemakaian antibiotik secara kualitatif dengan metode Gyssens, diperoleh kategori pasien tidak lengkap/VI (N=4; 10%), kategori tidak efektif/IVa (n=2; 5%), kategori tidak aman/IVb (n=1; 2,5%), kategori spektrum tidak sempit/IVd (n=1; 2,5%), kategori dosis tidak tepat/IIa (n=9; 22,5%), dan kategori bijak/tepat/0 (n=23; 57,5%). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa secara umum penggunaan antibiotik yang diekskresikan sebagian besar melalui ginjal tidak memperlihatkan dampak yang buruk pada fungsi ginjal pasien.ABSTRACT: Prospective observational study was conducted to investigate antibiotic using, by evaluating clinical pharmacokinetic and antibiotic quality on septic patient with kidney disorder in Interne Department at Hospital X. Septic patients with kidney disorder treated with antibiotic for 4 months. The evaluated antibiotic are excreted by kidney mainly. The clinical aspects of evaluation are kinds of antibiotic, dosage, frequency, period of treatment, and clinical drug interaction. The evaluation of antibiotic quality used Gyssens method. Total respondens were 40 patients, treated with 8 kinds of antibiotic. Among 8 of them, there were 5 antibiotic which were excreted mainly by kidney. From five antibiotics, it was found that the accurate dosage adjustment on 29 patients (74,3%), and unproperly adjustment in 10 patients (10,25%) that adjust upper individual dosage that calculate pharmacokinetically. There were five interactions that clinically significant. The evaluation of antibiotic using qualitatively by Gyssens method found that 4 patients (10%) as incomplete therapy/VI category, two patients (5%) were ineffective category IVa, 1 patient (2,5%) as unsafe category IVb, 9 patients (22,5%) as inappropriate dosage adjustment, and 23 patients (57,5%) as appropriate antibiotic category 0. Conclusion: Using antibiotic that mainly excreted by kidney in septic patients with kidney disorder, generally doesn’t show bad impact in kidney of patient.