
POTENSI PEMANF AA T AN BIOHIDROGEN DAN BIOMET ANADARI POME UNTUK KETENAGALISTRIKAN P ADA ANALISIS PROTOTIPE 3 BIOHYTHANE KAP ASIT AS 1 M /HARI
Author(s) -
Prima Zuldian
Publication year - 2020
Publication title -
enerlink
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 0216-9541
DOI - 10.29122/elk.v13i1.4256
Subject(s) - physics , pome , environmental science , waste management , pulp and paper industry , engineering
Perkembangan energi terbarukan berbasis biomassa semakin dibutuhkan mengingat melimpahnya komoditas biomassa di Indonesia khususnya kelapa sawit serta makin menurunnya cadangan sumberdaya berbasis fosil. Komoditas sawit menjadi salah satu produk perkebunan utama nasional dan menjadi produksi terbesar didunia hingga saat ini yang dimanfaatkan sebagian besar untuk kebutuhan pangan serta sejumlah kecil energi (Biodiesel). Proses ekstraksi T andan Buah Segar (TBS) kelapa sawit tersebut menghasilkan Palm Oil Mill Effluent (POME) dengan Chemical Oxygen Demand(COD) yang tinggi (35.000 ppm). Melalui fermentasi POME dua tahap dalam prototipe sistem 3biohytane berkapasitas 1 m berpotensi menghasilkan listrik dari biohidrogen dan biometana sebesar 5,691 kWe. Ditinjau dari sisi keekonomian, dengan investasi (CAPEX) sebesar US$ 27.559 dan biaya operasional (OPEX) sebesar US$ 1 1.263/tahun akan diperoleh Biaya Pokok Produksi (BPP) sebesar US$ 0,323/kWh, Power Purchase Agreement (PP A) sebesar US$ 0,503/kWh dan tarif penjualan listrik US$ 0,508/kWh. Perbandingan BPP dengan jenis pembangkit lain menunjukkan bahwa BPP yang dihasilkan dari prototipe sistem biohythane cukup kompetitif untuk mensubsitusi pemakaian minyak solar pada PL TD yang saat ini memiliki nilai BPP lebih tinggi. Kata kunci : kelapa sawit, POME, biohythane