Open Access
KONTRIBUSI WADUK PEUDADA TERHADAP KEBUTUHAN AIR KABUPATEN BIREUEN
Author(s) -
Wesli Wesli
Publication year - 2016
Publication title -
teras jurnal/teras jurnal
Language(s) - Norwegian
Resource type - Journals
eISSN - 2502-1680
pISSN - 2088-0561
DOI - 10.29103/tj.v6i1.87
Subject(s) - physics , humanities , art
Kebutuhan air di Kabupaten Bireuen semakin hari semakin meningkat, kebutuhan tersebut digunakan untuk rumah tangga, peternakan dan kebutuhan air persawahan. Salah satu sumber untuk kebutuhan tersebut adalah waduk Peudada yang terletak di kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen. Rumusan masalah adalah seberapa besar kontribusi waduk Peudada dalam memenuhi kebutuhan air di kabupaten Bireuen. Sumber air Waduk Peudada adalah curah hujan dan debit andalan Krueng Peudada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya konstribusi Waduk Peudada dalam memenuhi kebutuhan air di kabupaten Bireuen. Metode penelitian dilakukan dengan analisis hidrologi dan analisis debit andalan sungai Krueng Peudada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan air pada Waduk Peudada berdasarkan analisis hidrologi dan debit andalan sungai untuk kondidi eksisting sebesar 0,97 m 3 /det, pada periode ulang 5 tahunan sebesar 11,242 m 3 /det, pada periode ulang 10 tahunan sebesar 15,402 m 3 /det, pada periode ulang 25 tahunan sebesar 20,662 m 3 /det dan pada periode ulang 50 tahunan sebesar 11,242 m 3 /det. Kebutuhan air berdasarkan kebutuhan rumah tangga, kebutuhan peternakan dan kebutuhan air persawahan untuk kondidi eksisting sebesar 24,557 m 3 /det, pada periode ulang 5 tahunan sebesar 24,562 m 3 /det, pada periode ulang 10 tahunan sebesar 24,568 m 3 /det, pada periode ulang 25 tahunan sebesar 24,600 m 3 /det dan pada periode ulang 50 tahunan sebesar 24,800 m 3 /det. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa konstribusi Waduk Peudada dalam memenuhi kebutuhan air di Kabupaten Bireuen Pada periode ulang 25 tahunan kontribusi sebesar 83,99% dan pada periode ulang 50 tahunan dapat berkondtribusi 99,02%. Gambaran di atas menunjukkan bahwa untuk perencanaan infrastruktur ketersediaan air jika ingin memanfaatkan Waduk Peudada sebagai sumber penyediaan air harus pada periode ulang 25 tahunan atau 50 tahunan dan secara signifikan akan membutuhkan anggaran yang besar.