z-logo
open-access-imgOpen Access
EKSISTENSI RRI LHOKSEUMAWE DALAM MEMPERTAHANAKAN SIARAN BERNUANSA KEARIFAN LOKAL MELALUI PROGRAM BERITA “HABA BEUNGOEH NYOE”
Author(s) -
Deddy Satria M,
Malinda Cut
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal jurnalisme/jurnal jurnalisme
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2807-2537
pISSN - 2502-048X
DOI - 10.29103/jj.v10i1.4885
Subject(s) - humanities , political science , art
Menghadapi arus globalisasi, RRI Lhokseumawe Radio Republik Indonesia sebagai industri penyiaran publik yang berkonten lokal, dituntut kepedulian dan tanggung jawab meningkatkan kearifan lokal dalam berbagai aspek kehidupan khususnya aspek budaya dan bahasa. Oleh karena itu pengelola RRI Lhokseumawe perlu memahami kearifan lokal untuk diimplementasikan dalam mengemas isi siaran. Permasalahannya adalah bagaimana peran pengelola RRI Lhokseumawe dalam mempertahankan siaran bahasa Aceh dan bagaimana hambatan pengelola dalam mempertahankan siaran bahasa Aceh tersebut. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui peran dan hambatan pengelola RRI Lhokseumawe dalam mempertahankan siaran kearifan lokal. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, penentuan informan dilakukan secara purposif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran pengelola RRI Lhokseumawe dalam mempertahankan siaran kearifan lokal diwujudkan dalam bentuk program-program siaran di RRI Lhokseumawe yang merupakan program siaran informasi/berita. Program dan bentuk siaran kearifan lokal dalam mengangkat budaya lokal, diwujudkan melalui program siaran yang disusun dan disajikan dalam suatu mataacara yang dikemas dengan menggunakan bahasa Aceh dalam peyampaiannya. Dalam proses siarannya penyiar pada RRI Lhokseumawe tidak menemukan kendala yang berarti karna penyiar menguasai bahasa Aceh yang digunakan dalam siaran Haba Beungoeh Nyoe. Hambatan yang ditemui yaitu terkait dengan narasumber yang memberikan informasi tidak dapat menggunakan bahasa Aceh selama proses wawancara berlangsung. hal ini yang menyebabkan dalam format berita yang lebih komplek tim redaksi pemberitaan tidak dapat memperdengarkan suara narasumber.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here