
SINDROM RUBELLA KONGENITAL
Author(s) -
Julia Fitriany,
Yulia Husna
Publication year - 2018
Publication title -
averrous
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2502-8715
pISSN - 2477-5231
DOI - 10.29103/averrous.v4i1.808
Subject(s) - rubella , medicine , rubella virus , virology , gynecology , measles , vaccination
Congenital Rubella Syndrome (CRS) adalah suatu kumpulan gejala penyakit terdiri dari katarak, penyakit jantung bawaan, gangguan pendengaran, dan keterlambatan perkembangan. Sindrom rubella kongenital disebabkan infeksi virus rubella pada janin selama masa kehamilan akibat ibu tidak mempunyai kekebalan terhadap virus rubella.. Virus rubella ditransmisikan melalui pernapasan yaitu melalui droplet yang dikeluarkan oleh seseorang yang terinfeksi rubella, setelah terkena droplet, virus ini akan mengalami replikasi di nasofaring dan di daerah kelenjar getah bening. Viremia terjadi antara hari ke-5 sampai hari ke-7 setelah terpajan virus rubella. Infeksi rubella menyebabkan kerusakan janin karena proses pembelahan terhambat. Diagnosis dari CRS bisa ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan pebunjang. Pemeriksaan laboratorium untuk menunjang diagnosis CRS antara lain: isolasi virus, pemeriksaan serologik (ELISA) dan pemeriksaan terhadap RNA virus rubella. Terapi untuk CRS sendiri hanya bersifat suportif untuk defek-defek yang dialami. Penting untuk mencegah CRS adalah dengan vaksin MMR sebelum hami. Prognosis untuk CRS lebih buruk dibandingkan dengan rubella postnatal karena disertai kerusakan organ multiple yang berat.