z-logo
open-access-imgOpen Access
PROFIL ANTROPOMETRI DAN SOMATOTIPE PADA ATLET BULUTANGKIS
Author(s) -
Meutia Maulina
Publication year - 2018
Publication title -
averrous
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2502-8715
pISSN - 2477-5231
DOI - 10.29103/averrous.v1i2.413
Subject(s) - physics , humanities , art
Bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat populer di Indonesia dan telah menjadi olahraga bergengsi andalan Indonesia. Prestasi atlet bulutangkis Indonesia terus mengalami kemunduran beberapa tahun terakhir, tidak hanya pada turnamen Piala Thomas, tetapi juga pada Piala Uber. Buruknya prestasi atlet bulutangkis ini memerlukan kajian terutama mengenai pembinaan atlet. Banyak teori yang diterapkan untuk mendapatkan calon atlet yang unggul, di antaranya pengukuran antropometri, pemeriksaan kesehatan statis dan dinamis serta somatotipe tubuh. Atlet bulutangkis idealnya memiliki berat badan ringan, basal metabolic index (BMI) rendah, tinggi badan sekitar 175 cm, memiliki lipatan kulitbetis yang tipis serta lingkarbetis yang besar. Berdasarkan penilaian somatotipe, atlet bulutangkis cenderung ektomorf sehingga memiliki daya tahan, kelenturan dan kelincahan yang baik. Berbagai faktor mempunyai peran penting dalam menentukan tingkat performa dalam suatu permainan dan olahraga. Namun, faktor biomekanik, psikologis dan parameter fisiologis menjadi faktor penting penentu keberhasilan seorang atlet dalam mencapai performa maksimal sehingga dapat membuahkan prestasi yang baik.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here