
Analisa Metode Penetapan Kriteria Kemiskinan dan Implikasinya Terhadap Standarisasi Mustahiq di Indonesia
Author(s) -
Ririn Tri Puspita Ningrum
Publication year - 2017
Publication title -
engagement : jurnal pengabdian kepada masyarakat
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2579-8391
pISSN - 2579-8375
DOI - 10.29062/engagement.v1i1.9
Subject(s) - humanities , philosophy
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa konsep tentang kemiskinan di Indonesia mengalami perkembangan dan masa ke masa. Begitupun juga adanya distingsi atau perbedaan yang prinsip antara pemerintah dengan syari’ah mengenai nomenklatur fakir dan miskin menuntut semua pihak untuk mereformulasikan kembali tentang konsep kemiskinan. Adapun zakat sebagai salah satu pilar pemberdayaan masyarakat miskin juga dituntut agar mampu mengoptimalisasikan fungsinya demi mencapai keadilan dan pemerataan terhadap setiap mustahiq. Oleh karena itu, studi analitis mengenai sinergitas pemerintah dan Islam dalam rangka menyatukan pemahaman tentang kemiskinan sebagai upaya optimalisasi pendayagunaan zakat sangatlah dibutuhkan. Mengkorelasikan antara kemiskinan dan zakat, sebagai upaya membangun sebuah sistem pengentasan kemiskinan berbasis zakat tak semudah membalikkan telapak tangan. Diperlukan kearifan dan juga semangat membangun sinergitas antara pemerintah, ummat Islam dan juga kelompok-kelompok masyarakat yang concern terhadap upaya pengentasan kemiskinan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Sedangkan jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan (library research). Penelitian ini dilakukan dengan cara pengumpulan data-data kepustakaan tanpa diikuti dengan uji emprik. Sedangkan pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan social economic normatif, dimana tulisan ini mencari hakekat dari setiap nilai dari ajaran Islam untuk kemudian ditransformasikan ke dalam bentuk-bentuk aktifitas sosial ekonomi. Adapun hasil penelitian ini adalah bahwa distingsi yang gamblang antara pemerintah dan Islam dapat dimediasi dengan peran ‘urf dan ‘adah untuk kemudian dapat ditemukan suatu titik sinkronisasi yang jelas mengenai kemiskinan di Indonesia sesuai perspektif Islam. Tujuannya, pertama, temuan tersebut dapat diproyeksikan menjadi landasan terhadap perumusan standardisasi mustahiq zakat khususnya fakir miskin di Indonesia. Kedua, terminologi mengenai fakir dan miskin yang termasuk golongan asnaf ats-tsamaniyah penerima zakat dapat diterjemahkan dan ditafsirkan secara kontekstual sesuai dengan situasi dan kondisi perekonomian di Indonesia berdasarkan data riil mengenai kondisi kemiskinan di Indonesia. Ketiga, besarnya potensi zakat yang ada di Indonesia dapat dimanfaatkan oleh pemerintah sebagai program pemberdayaan ekonomi yang berbasis zakat dan berbasis kemaslahatan ummat untuk masyarakat fakir dan miskin di Indonesia.