
Perbandingan Uji Densitas Menggunakan Metode ASTM D1298 dengan ASTM D4052 pada Biodiesel Berbasis Kelapa Sawit
Author(s) -
Nurmajid Abdurrojaq,
Rossy D. Devitasari,
Lies Aisyah,
Nur Allif Faturrahman,
Saepul Bahtiar,
Widi Sujarwati,
Cahyo Setyo Wibowo,
Riesta Anggarani,
Maymuchar Maymuchar
Publication year - 2021
Publication title -
lembaran publikasi minyak dan gas bumi/lembaran publikasi minyak dan gas bumi
Language(s) - Latvian
Resource type - Journals
eISSN - 2598-0300
pISSN - 2089-3396
DOI - 10.29017/lpmgb.55.1.576
Subject(s) - physics
Parameter densitas merupakan salah satu karakteristik yang penting, baik dari aspek perhitungan kandungan energi maupun faktor konversi satuan dalam jual-beli. Secara eksperimen laboratorium, terdapat dua metode acuan untuk mengukur densitas bahan bakar, yaitu ASTM D1298 dan ASTM D4052. Penelitian ini menyajikan perbandingan hasil pengukuran densitas antara metode manual, ASTM D1298, maupun metode otomatisasi pada ASTM D4052, menggunakan sampel biodiesel berbasis kelapa sawit. Hasil pengukuran densitas biodiesel pada berbagai temperatur, termasuk pengukuran pada temperatur acuan spesifikasi biodiesel di Indonesia, yaitu 40oC, dan temperatur densitas standar internasional, yaitu 15oC. Hasil penelitian menunjukkan, suhu observasi mempengaruhi nilai densitas dari biodiesel. Semakin rendah suhu pengujian maka semakin besar nilai densitas yang dihasilkan, yang teramati pada 2 metode pengujian ini. Pengukuran densitas dengan metode ASTM D1298 memiliki kekurangan untuk suhu observasi yang lebih rendah dari 18°C karena memanfaatkan kondisi visual oleh penglihatan. Dengan metode tersebut pengujian suhu dibawah 18°C untuk mengukur densitas biodiesel berbasis kelapa sawit mengalami bias pembacaan skala hidrometer akibat kondisi pengujian yang mendekati titik kabut biodiesel.