
PENYIAPAN PENDIDIK ABAD 21 MELALUI BUDAYA LITERASI
Author(s) -
Mudzanatun Mudzanatun
Publication year - 2017
Publication title -
malih peddas (majalah ilmiah pendidikan dasar)/malih peddas: majalah ilmiah pendidikan dasar
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2580-6513
pISSN - 2088-5792
DOI - 10.26877/malihpeddas.v7i1.1774
Subject(s) - humanities , sociology , art , psychology
Abad XXI merupakan abad modern yang disambut oleh berbagai negara untuk berbenah dan meningkatkan kualitas pendidikan. Kurikulum terbaru abad XXI di Indonesia telah diberlakukan dikenal dengan Kurikulum 13, saat ini telah diujicobakan pada tahap ke-3. Berdasarkan latar belakang pemberlakuan Kurikulum 2013 dan hasil penelitian tingkat pemahaman pembaca pada peserta didik tingkat sekolah menengah selain materi (matamatika dan sains) oleh Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) Organisation for Ekonomi Cooperatif and Development dalam Programme for International Student Assessment (PISA) ini penulis bertujuan menyiapkan pendidik abad XXI siap mendukung Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Gerakan Literasi Sekolah dijelaskan pada (Panduan Gerakan Literasi Sekolah. 2016: 1). Revitalisasi kurikulum perguruan tinggi sebagaimana anjuran presiden RI Joko Widodo sebagai bagian peningkatan kualitas pendidikan. Pendidikan Guru Sekolah Dasar sebagai prajurit terdepan untuk ikut serta aktif menyambut program GLS ini. Kualitas pembelajaran dan pembiasaan mandiri di kalangan mahasiswa PGSD FIP UPGRIS sebagai pintu menuju gerakan literasi kampus. Pembiasaan membaca mandiri mahasiswa merupakan upaya penyiapan pendidik sekolah dasar pada abad XXI. Berdasarkan pencermatan nilai hasil belajar tengah semester dan akhir semester, mahasiswa genap 2016-2017, mahasiswa saat menjawab soal belum menunjukkan kemampuan mentransfer hasil membaca dan pemahaman materi kuliah. Berdasarkan renungan di atas mahasiswa disarankan untuk membiasakan membaca mandiri. Mahasiswa sebagai calon pendidik abad XXI perlu dibudayakan membaca. Upaya menciptakan literasi kampus perlu diadakan penelitian matakuliah berbasis Literatur. Selanjutnya penulis akan meneliti dengan menggunakan jenis penelitian tindakan kelas dengan 2 siklus, setiap siklus terdiri atas dua pertemuan. Tujuan penelitian tindakan kelas pertama menyiapkan calon guru berkualitas melalui perkuliahan integrasi antarmata kuliah. Tujuan kedua meningkatkan minat baca mahasiswa melalui budaya literasi kampus. Tindak lanjut penelitian ini pengecekan ketersediaan referensi yang memadai di perpustakaan Progdi PGSD atau di perpustakaan pusat UPGRIS. Saran gagasan tulis ini semoga disambut positif dengan gayung bersambung antarpengampu di perguruan tinggi dari berbagai Progdi di lingkungan UPGRIS sehingga dapat mewujudkan budaya literasi kampus.