
Efektivitas Model Pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) dan Creative Problem Solving (CPS) Berbantu E-Modul terhadap Kemampuan Berfikir Kritis Matematis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Mranggen pada Materi Sistem Koordinat
Author(s) -
Akhdian Dwi Nurfarida,
Achmad Buchori,
Ida Dwijayanti
Publication year - 2021
Publication title -
imajiner
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
ISSN - 2685-3892
DOI - 10.26877/imajiner.v3i6.7838
Subject(s) - physics , mathematics , psychology
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Apakah terdapat perbedaan efektivitas antara model pembelajaran MEA berbantu E-Modul, model pembelajaran CPS berbantu E-Modul dengan model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. (2) Apakah model pembelajaran MEA berbantu E-Modul lebih efektif dari pada model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. (3) Apakah model pembelajaran CPS berbantu E-Modul lebih efektif dari pada model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. (4) Apakah kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran MEA berbantu E-Modul mencapai tuntas secara klasikal maupun individual. (5) Apakah kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran CPS berbantu E-Modul mencapai tuntas secara klasikal maupun individual. (6) Apakah terdapat pengaruh keaktifan terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran MEA berbantu E-Modul dan CPS berbantu E-Modul. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling sehingga terpilih kelas VIII E sebagai kelas eksperimen 1, kelas VIII F sebagai kelas eksperimen 2, dan kelas VIII G sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi (pengamatan), dokumentasi dan tes. Hasil analisis diperoleh bahwa ketiga kelas berdistribusi normal, homogen dan hipotesis 1 untuk anava diperoleh F_hitung>F_tabel yaitu 23,9 > 3,12 itu artinya ada perbedaan efektivitas antara ketiga model pembelajaran. Pada hipotesis 2, 3 diperoleh Fhitung t_tabel yaitu 12,61647 > 1,71088 maka siswa kelas eksperimen 1 tuntas secara individual, dikatakan tuntasan belajar klasikal sebesar 96%, dan untuk eksperimen 2 diperoleh t_hitung>t_tabel yaitu 13,71877 > 1,71088 dikatakan tuntasan belajar klasikal sebesar 100%. Pada hipotesis 6 diperoleh presentase 16,70% dan 53,12% artinya pengaruh antara keaktifan kemampuan berpikir kritis matematis terhadap kedua model. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran MEA dan CPS berbantu E-Modul lebih efektif dari pada model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa.