
Pergeseran Pemaknaan Rumah Ada Tongkonan Dan Alang Pada Masyarakat Toraja
Author(s) -
Grilyon Tumba' Arrang,
Andi Agustang,
Muhammad Syukur
Publication year - 2020
Publication title -
phinisi integration review
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2614-2325
pISSN - 2614-2317
DOI - 10.26858/pir.v3i2.14416
Subject(s) - humanities , sociology , art
Pergeseran Pemaknaan Rumah Adat Tongkonan dan Alang Pada Masyarakat Toraja ( Studi kasus di Lembang Marinding Kecamatan Mengkendek Kabupaten Tana Toraja ). ( Di bimbing oleh Andi Agustang dan Muhammad Syukur). Penelitian ini bertujuan untuk mngetahui 1) pemaknaan rumah Tongkonan dan Alang pada masyarakat Toraja. 2) Bentuk pergeseran pemaknaan rumah adat Tongkonan dan Alang pada masyarakat Toraja. 3) Faktor penyebab pergeseran rumah adat Tongkonan dan Alang pada masyarakat Toraja. Jenis penelitian yang digunakan analisis deskriptif kualitatif. Tekni pengumpulan data yaitu melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengabsahan data yaitu trigulasi sumber. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa pemaknaan rumah adat Tongkonan dan Alang 1) sebagai gambaran pusat kehidupan sekaligus personifikasi diri orang Toraja dengan Sang pencipta 2) Sebagai Simbol penjamin harkat dan martabat orang Toraja 3) sebagai pusat pelaksanan ritual upacara adat- istiadat orang Toraja 4) sebagai simbol kemakmuran orang Toraja 5) tempat bermusyawarah bagi para penguasa adat dan lembaga sosial. Bentuk pergeseran pemaknaan rumah adat Tongkonan dan Alang dalam masyarakat Toraja dapat dilihat dari bentuk wujudnya yakni berupa meteril yang terdiri dari beberapa bentuk pola konstruksi bagunan,ukiran maupun ornamen-ornamen yang melekat dan bentuk wujud berupa immateril yaitu pada bentuk makna dimana masyarakat melihat keskaralan dari bangunan ini hanya dipadang 1) sebagai sosial hiburan untuk destiansi wisata, 2) sebagai wadah sosial politik, 3) kebutuhan praktis masa kini mengenai status sosial penghuninya serta, 4) sebagai identitas orang toraja, disamping itu ada bentuk fungsi yang bergeser yakni fungsi pertanian,fungsi agama, fungsi agraris, fungsi ketahanan dan fungsi kehakiman. Pergeseran pemaknaan ini didorong oleh adanya faktor 1) adanya motivasi mempertahankan prestise, 2) adanya interseksi sosial dalam perkawinan, 3) adanya tingkat pendidikan , 4) taraf ekonomi yang tinggi, 5) adanya agama, 6) teknologi.