z-logo
open-access-imgOpen Access
Perencanaan Kampung Bahari Sebagai Upaya Keberlanjutan, Perkampungan Nelayan Tambak Lorok, Semarang
Author(s) -
Juarni Anita
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal arsitektur terracotta
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2716-4667
DOI - 10.26760/terracotta.v1i3.4102
Subject(s) - geography , humanities , art
AbstrakPerkampungan nelayan Tambak Lorok di Semarang Utara merupakan kawasan rawan banjir karena kondisi permukaan tanah mengalami penurunan setiap tahun. Penduduk pun terus bertambah menyebabkan perkampungan semakin padat dan menjadi kumuh. Masyarakat melakukan penyesuaian rumah untuk menghindari banjir menyebabkan bentuk dan tinggi rumah beraneka ragam. Pada tahun 2015, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan program Penataan Kawasan Permukiman Nelayan dan Tepi Air di Tambak Lorok. Pemerintah Kota Semarang pun memasukkan Tambak Lorok dalam program Kampung Bahari untuk pembangunan keberlanjutan dan pengentasan kekumuhan dan kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembangunan keberlanjutan di kawasan pesisir dengan konsep Kampung Bahari di Tambak Lorok. Hal ini penting karena perkampungan ini bisa menjadi model percontohan di kawasan pesisir lain yang rawan banjir. Metoda penelitian bersifat kualitatif dan deskriptif dengan sumber data primer melalui survey dan data sekunder melalui berbagai studi pustaka. Hasil penelitian memberikan deskripsi tentang konsepsi Kampung Bahari, yaitu perkampungan  nelayan yang terintegrasi dengan pusat ekonomi dan perdagangan, industri perikanan, serta pusat wisata bahari. Keberlanjutannya harus didukung oleh infrastruktur seperti tanggul laut, kemudahan akses jalan, tersedianya air bersih, kelancaran drainase, pengelolaan  limbah dan sampah, tersedianya ruang terbuka hijau untuk keasrian kawasan pesisir. Pengelolaan perkampungan harus melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat.Kata kunci: kampung bahari, keberlanjutan, perkampungan nelayan, Tambak Lorok AbstractTambak Lorok fishing village in North Semarang is a flood-prone area because the soil surface conditions have decreased every year. The population continued to grow, causing the village to become denser and slum. The communities adjusted their houses to avoid flooding causing the various shapes and heights of houses. In 2015, the Ministry of Public Works and Public Housing implemented a program of Fishermen Residential Area Arrangement and Waterfronts in Tambak Lorok. The Semarang City Government has included Tambak Lorok in the Kampung Bahari program for sustainable development and alleviating slums and poverty. This study aims to describe the sustainable development of coastal area with the concept of Kampung Bahari in Tambak Lorok. This is important because this village can be a pilot model in other coastal areas that are prone to flooding. The research method was qualitative and descriptive with primary data sources through surveys and secondary data through various literature studies. The results of the study provided a description of the conception of Kampung Bahari, a fishing village integrated with the center of economy and trade, the fishing industry, and the center of marine tourism. Its sustainability must be supported by infrastructure such as sea dikes, easy access to roads, availability of clean water, smooth drainage, waste and trash management, availability of green open spaces for the beauty of coastal areas. Village management must involve the central government, local government, and local communities. Keywords: maritime village, sustainability, fishing village, Tambak Lorok

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here