z-logo
open-access-imgOpen Access
Revitalisasi Tirtomoyo Sebagai Sport And Wellness Center Di Surakarta dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Dekonstruksi
Author(s) -
Dhani Mutiari,
Intan Mentari Putri Gesyari
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal arsitektur terracotta
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2716-4667
DOI - 10.26760/terracotta.v1i2.4016
Subject(s) - art , humanities
AbstrakRevitalisasi merupakan upaya untuk menghidupkan kembali suatu daerah, kawasan atau bangunan agar dapat berfungsi kembali. Tirtomoyo merupakan fasilitas olah raga berenang pertama yang ada di Kota Surakarta. Fasilitas ini dahulu digunakan untuk PON pertama kali pada taun 1948 dan belum pernah diperbarui hingga sekarang. Seiring berjalannya waktu muncullah fasilitas-fasilitas  olahraga berenang yang lebih menarik hingga Tirtomoyopun tertinggal karena tidak terurus dan sempat mangkrak selama beberapa tahun. Nilai sejarah pada Tirtomoyo sebagai tempat diadakan PON yang pertama menjadi motivasi untuk di revitalisasi. Permasalahannya adalah bagaimanakah konsep bangunan yang mampu mempertahankan Tirtomoyo sebagai kenangan masa lalu tetapi tetap dapat diterima untuk konsisi masa kini dan yang akan datang. Perencanaan wahana olahraga, rekreasi, dan sarana edukasi untuk masyarakat di sekitar Kota Surakarta menjadi pilihan sebagai upaya  menghidupkan kembali kolam renang di Tirtomoyo. Konsep desain dilakukan dengan menggabungkan bangunan lama dengan bangunan baru menggunakan penerapan trace of memory dan adaptive re-use hingga menghasilkan bangunan yang tetap mempertahankan kenangan masa lalu tirtomoyo dengan fungsi dan nuansa kekinian. Tirtomoyo Sport And Wellness Center Surakarta , selain tempat olah raga juga menjadi tempat untuk membuat masyarakat menjadi baik.Kata kunci: adaptive re-use, edukasi, kolam renang, rekreasi, trace of memory Inggris. AbstraCTRevitalization is an effort to revive an area, area or building so that it can function again. Tirtomoyo is the first swimming sport facility in the city of Surakarta. This facility was used for PON for the first time in 1948 and has not been updated until now. Over time came the more attractive swimming sport facilities until Tirtomoyopun was left behind because it was neglected and had been stalled for several years. The historical value of Tirtomoyo as the first PON venue was motivated to be revitalized. The problem is how the concept of a building that is able to maintain Tirtomoyo as a memory of the past but still acceptable for present and future concessions. Planning a sports vehicle, recreation, and educational facilities for the community around the city of Surakarta is an option as an effort to revive the swimming pool in Tirtomoyo. The design concept is carried out by combining old buildings with new buildings using the application of trace of memory and adaptive re-use to produce buildings that still retain tirtomoyo's past memories with the functions and nuances of the present. Tirtomoyo Sport and Wellness Center Surakarta, in addition to sports venues, is also a place to make the community better.Keywords: adaptive re-use, education, swimming pool, recreation, trace of memory UK

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here