
Arena Seni Pita Maha: Ruang Sosial dan Estetika Seni Lukis Bali 1930‘an
Author(s) -
I Wayan †̃Kunâ€TM Adnyana
Publication year - 2015
Publication title -
panggung
Language(s) - Uzbek
Resource type - Journals
eISSN - 2502-3640
pISSN - 0854-3429
DOI - 10.26742/panggung.v25i3.22
Subject(s) - art
Sejak akhir 1920-an di Ubud dan sekitarnya berlangsung praktik seni lukis dalam ruang interaksi dan dialog yang sangat intensif antara pelukis remaja, pelukis senior, patronase puri Ubud dan pelukis Barat. Praktik seni ini kemudian berkembang pesat menjadi arena seni bernama Pita Maha. Pita Maha diumumkan berdiri resmi 29 Januari 1936, mengakomodasi berbagai komponen art world di Bali, di antaranya galeri, kritikus dan kurator. Adapun tujuan dari kajian ini adalah untuk mengidentifikasi arena seni dan estetika Pita. Kajian dilakukan dengan pendekatan sosiologi Bourdieu tentang field (arena), dan hermeneutika mendalam (depth-hermeneutics) Thompson. Kajian ini menemukan berbagai capaian arena seni Pita Maha. Estetika Pita Maha adalah ‘Spiritualisme’ yang kemudian dilanggengkan sebagai ideologi estetika. Estetika yang secara tegas mengeksplorasi tema dan pandangan subjektif tentang hubungan Tuhan dan manusia dalam artistik dan stilistik seni lukis Bali yang baru.Kata kunci: Arena Seni , Estetika Pita Maha.