Open Access
MULTIKULTURAL DAN PENDIDIKAN KARAKTER KESENIAN DIDONG PADA MASYRAKAT GAYO KABUPATEN ACEH TENGAH
Author(s) -
Putra Afriadi
Publication year - 2018
Publication title -
virtuoso
Language(s) - Uzbek
Resource type - Journals
ISSN - 2622-0407
DOI - 10.26740/vt.v1n1.p15-23
Subject(s) - humanities , art
Kebudayaan tersebut merupakan hasil kebiasaan masyarakat, dalam hal ini berupa pemikiran-pemikiran, karya seni sampai pada bentuk bahasa. Kemudian bentuk dari kebudaan itu bertahan sampai sekarang, melalui proses pembelajaran. Oleh karena itu, tradisi selain di temukan juga diciptakan. Dengan demikian bentuk kebudayaan (dalam hal ini seni pertunjukan tradisional) dapat dipahami sebagai kegiatan seni pertunjukan yang memuat nilai dan makna pemikiran, kebiasaan, kepercayaan, norma, adat istiadat untuk diwariskan dari generasi ke generasi. Khususnya seni pertunjukan Didong, sebagai hasil dari kebudayaan Gayo, Didong berperan besar dalam mempersatukan etnis Gayo yang memiliki berbagai macam pendapat mengenai nilai-nilai moral dan estetika tentang budaya yang ada. Tentu saja sebagai media pembelajaran, khususnya dalam ranah pendidikan karakter dengan pendekatan nilai, Didong merupakan kesenian yang tepat. Dengan konsep yang dikemukakan oleh Douglas P. Superka. Hampir semua kesenian daerah memiliki esensi yang tinggi, yang dapat digunakan sebagai media seni dalam pendidikan karakter. Itu semua bergantung pada apa, siapa, dan bagaiman hal tersebut diterapkan. Dalam persepektif multikulturalisme, Didong merupakan sebuah sarana untuk menyatukan seluruh etnis yang ada di daerah Gayo, bukan sebaliknya. Didong tidak diklaim sebagai kepemilikan setiap daerah melainkan kepemilikan bersama. Harus dapat meyatukan pemahaman estetika tentang apa yang ada dalam pertunjukan Didong secara keseluruhan, sehingga tidak terjadi kesalah pahaman yang dapat merusak nilai seni dari Didong itu sendiri.Kata kunci: kesenian, pendidikan karakter, nilai, multikultural, Didong.