z-logo
open-access-imgOpen Access
HIEROSGAMOS, HIERODOULES, MAGNA MATER DAN PROPAGANDA SEKS BEBAS DALAM NOVEL THE DA VINCI CODE KARYA DAN BROWN
Author(s) -
Reimundus Raymond Fatubun
Publication year - 2015
Publication title -
paramasastra
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2527-8754
pISSN - 2355-4126
DOI - 10.26740/parama.v2i1.1497
Subject(s) - art , humanities , baroque , art history , theology , philosophy
Alusi-alusi  tidak  sekedar  hadir  dalam  karya  sastra  tapi mempunyai  signifikansi khusus dengan isi karya sastra. Dan Brown menggunakan banyak alusi dalam The Da  Vinci  Code.  Alusi-alusinyaberasal  dari  abad-abad  pra-Kristen,  era  awal Kristen  sampai masa Renaissance dan Baroque dan dihubungkan dengan  situasi dunia, terutama gereja. Alusi-alusi dari masa pra-Kristenhierosgamos,hieroedules dan Magna Mater mempropagandakan ritual seks. Dalam hubungan ini alusi-alusi itu mengarah  pada  tokoh Maria Magdalena. Hal-hal  yang  dikemukakan  Brown tentang  tokoh  ini  antara  lain  Jesus  menikah  dengan  Maria  Magdalena,  bukan Petrus, yang diutus untuk mendirikan gereja.Dia harus disembah sebagai seorang dewi, persaudaraan rahasia the Priory of Sionmasih memujanya sebagai dewi dan mempertahankan  praktek  ini(Strobel &  Poole,  2006:25).  Secara  teoritik,  tulisan ini menggunakanPiercian Semiotics,dan New Historicism (Greenblatt, 1980) yang mensejajarkan  teks sastra dan non-sastra. Teks sastra dijelaskan sepenuhnya oleh teks non-sastra,  tidak  seperti Historicism.Tulisan  ini menjelaskan alusi-alusi dan propaganda Dan Brown akan seks bebas.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here