
Gambaran Histopatologi Toksisitas Hepar Tikus Jantan (Rattus norvegicus) Pasca Pemberian Sirup Umbi Yakon (Smallanthus sonchifolius)
Author(s) -
Eka Firlinda Yana,
Widowati Budijastuti
Publication year - 2022
Publication title -
lenterabio : berkala ilmiah biologi
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2685-7871
pISSN - 2252-3979
DOI - 10.26740/lenterabio.v11n1.p202-207
Subject(s) - traditional medicine , medicine , physics
Toksisitas mengakibatkan terjadinya kerusakan jaringan hepar jika terakumulasi oleh xenbiotik secara terus-menerus. Kandungan bioaktif umbi yakon terutama senyawa fenolik berpotensi dapat meningkatkan antioksidan dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran histopatologi hepar tikus jantan yang mengalami toksisitas setelah diberikan sirup umbi yakon (Smallanthus sonchifolius). Penelitian eksperimental ini menggunakan tikus jantan (Rattus norvegicus) yang terbagi menjadi tiga kelompok perlakuan dengan tiga ulangan diantaranya yaitu kelompok kontrol (aquades 4 mg/g BB), perlakuan 1 (sirup umbi yakon tanpa penambahan inhibitor dosis 3 mg/g BB), dan perlakuan 2 (sirup umbi yakon tanpa penambahan inhibitor dosis 3 mg/g BB) selama 30 hari. Analisis data menggunakan uji Kruskall-Wallis dan Mann-Whitney dengan software IBM SPSS Statistics 16.Hasil uji Kruskall-Wallis menunjukkan pengaruh pemberian sirup umbi yakon terhadap struktur histopatologi hepar secara signifikan (P<0,000) dan hasil uji Man-Whitney menunjukkan pemberian sirup umbi yakon pada kelompok perlakuan 2 mengalami kerusakan tertinggi dibandingkan kelompok perlakuan 1 yaitu sebesar 92,82% (P<0,000). Disimpulkan bahwa pemberian sirup umbi yakon dapat menimbulkan efek toksik pada jaringan hepar tikus jantan mengakibatkan struktur histopatologi jaringan hepar mengalami perubahan sel hepatosit dengan kerusakan berupa degenerasi parenkim, degenerasi hidropik, dan nekrosis. Sirup umbi yakon tanpa penambahan inhibitor memiliki tingkat toksisitas lebih tinggi dibandingkan sirup dengan penambahan inhibitor.