
PRAKTIK PEMBELAJARAN SOSIAL PADA CO-MANAGEMENT AIR MINUM MASYARAKAT SEKITAR SUMBER AIR
Author(s) -
Rachmad Kristiono Dwi Susilo
Publication year - 2017
Publication title -
the journal of society and media/the journal of society and media
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2721-0383
pISSN - 2580-1341
DOI - 10.26740/jsm.v1n1.p67-83
Subject(s) - humanities , sociology , philosophy
AbstrakKonflik sumber daya air minum menguatirkan sebab kondisi kelangkaan air dan nilai intrinsik air yang sudah sangat beragam. Co-management diyakini mampu mencegah konflik-konflik sosial. Sayangnya, co-management masih menyisakan kelemahan jaringan sosial aktor yang belum kuat. Oleh karena itu, diperlukan pembelajaran sosial (social learning).Tujuan penelitian ini yaitu menggambarkan praktik co-management air minum pada masyarakat sekitar sumber air. Selain itu, menggambarkan pembelajaran sosial dipraktekkan pada co-management air minum pada masyarakat sekitar sumber air itu.Metode penelitian yang digunakan yakni metode kualitatif dengan pendekatan PAR (Participatory Action Research). Hasil penelitian yang ditemukan yakni co-management sudah berjalan bertahun-tahun yang dimotori oleh organisasi berbasis komunitas yakni HIPPAM (Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum) yang beroperasi di dusun-dusun. Organisasi ini terintegrasi dengan lembaga desa dan organisasi di luar desa.Sementara itu, pembelajaran sosial sudah berkembang sejak organisasi ini berdiri dengan melepaskan diri dari pengelolaan air minum dari PDAM.Masing-masing-masing HIPPAM dusun mengembangkan pembelajaran sosial dimana bertujuan memenuhi kebutuhan air minum. Dilapangan masih ditemukan kelemahan dari pembelajaran sosial mengingat pengelolaan air minum dusun belum terintegrasi pada level desa. Untuk kepentingan ini dilakukan FGD HIPPAM dusun, Saresehan dan FGD semua aktor co-management.Langkah-langkah ini mampu menggambarkan co-management berbasis pembelajaran sosial.Selain itu, membangun penyadaran, persamaan persepsi dan penyebaran pengetahuan antaraktor.Kata kunci: co-management, pembelajaran sosial, konflik sumber daya airAbstractThe conflict of management of drinking water resources were worried because of scarcity condition and multiple intrinsic value of water. Co-management was believed to able to prevent the social conflict. Unfortunately, co-management still leaved over weak social network. Therefore, the need is social learning. The purpose of research is to describe co-management of drinking water in community surrounding water sources. Besides, to describe social learning that practices in co-management. The method of the research that used is qualitative research methods with PAR (Participatory Action Research) approach. The result of research that co-management has practiced many years that motorized community based organization namely HIPPAM (Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum /The Association of Drinking Water Used Population) which operates in villages. These organizations integrated to another village and outside organization. Meanwhile, social learning developed since the organization was founded by separating to local drinking water corporation. Each HIPPAMs in village has been developing social learning that its purpose is to fulfill drinking water need. In the field it was still founded weakness of social learning namely co-management has integrated yet in the village bond. For this interest we conducted FGD of village’s HIPPAM, Saresehan The village of co-management actors and FGD of all actors of co-management. The ways succeeded to describe social learning based co-management, also building awareness, united perception and spread knowledge among actors.Keywords: co-management, social learning, water resources conflict