
Pelatihan Keterampilan Menolak dan Asertivitas pada Remaja Selama Pandemi COVID-19
Author(s) -
Rika Kristina,
Luh Surini Yulia Savitri
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal psikologi : teori dan terapan/jurnal psikologi teori dan terapan
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2597-9035
pISSN - 2087-1708
DOI - 10.26740/jptt.v11n3.p232-246
Subject(s) - psychology , assertiveness , peer pressure , covid-19 , social psychology , medical education , pedagogy , medicine , disease , infectious disease (medical specialty) , pathology
Adolescents are prone to receive negative peer pressure. One of the main causes is the need of social acceptance. The aim of this study is to improve adolescents’ refusal skill and assertiveness to avoid negative peer pressure through experiential learning approach. Online training is carried out due to the COVID-19 pandemic, which makes face-to-face activities need to be restricted. The subjects of this study are 5 female students from three different schools in Jakarta, who were selected using purposive sampling method with Peer Pressure Inventory. Data were collected quantitatively using two different questionnaires which measure refusal skill, and assertiveness separatedly, while qualitative data were collected through observation and role-play activity. Wilcoxon signed ranked test was used to analyze the quantitative data, while the qualitative data were analyzed descriptively. The results show the significant increase of assertiveness among participants after joining the training, but not with their refusal skills. This may be caused by the limited time of practicing the refusal skill in real context. Overall, online refusal skill and assertiveness training is likely to be given amid the COVID-19 pandemic.Keywords: Adolescents, assertiveness, peer pressure, refusal skill Abstrak: Remaja rentan menerima dan terpengaruh oleh tekanan negatif dari teman sebaya. Salah satu penyebab utama adalah adanya kebutuhan untuk mendapat penerimaan dari lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan menolak dan asertivitas remaja agar terhindar dari tekanan negatif teman sebaya. dengan pendekatan experiential learning. Pelatihan daring dilakukan karena adanya pandemi COVID-19 yang membuat seluruh kegiatan tatap muka perlu dihindari. Subjek dalam pelatihan ini adalah 5 remaja perempuan dari tiga sekolah di Jakarta, yang dipilih dengan metode purposive sampling menggunakan Peer Pressure Inventory. Data kuantitatif diperoleh melalui dua kuesioner berbeda untuk mengukur keterampilan menolak dan asertivitas secara terpisah. Data kualitatif diperoleh melalui observasi dan aktivitas role-play. Wilcoxon signed ranked test digunakan untuk menganalisis data kuantitatif, sedangkan data kualitatif dianalisis secara deskriptif. Hasil menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada tingkat asertivitas partisipan, namun tidak dengan keterampilan menolaknya. Hal ini dapat dipengaruhi oleh keterbatasan kesempatan mempraktikkan keterampilan menolak dalam konteks yang sesungguhnya. Secara keseluruhan, pelatihan keterampilan menolak dan asertivitas secara daring sangat mungkin diberikan pada masa pandemi COVID-19.