
Tindakan Kekerasan Guru Terhadap Siswa dalam Interaksi Belajar Mengajar (Studi Kasus di SMAN Surabaya)
Author(s) -
Tamsil Muis
Publication year - 2017
Publication title -
jp (jurnal pendidikan)
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2527-6891
DOI - 10.26740/jp.v2n1.p86-90
Subject(s) - humanities , psychology , art
AbstrakPenelitian ini dilakukan untuk menghasilkan sebuah penjelasan teoritis tentang proses dan penyebab terjadinya tindakan kekerasan dengan menekankan pada dinamika interaksi belajar mengajar antara pelaku (guru) dan korban (siswa). Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dalam bentuk studi kasus, proses penelitian diawali dengan menggali informasi dari pejabat Diknas kota Surabaya (Pengawas Sekolah), penentuan sekolah terjadinya kekerasan di sekolah menurut rekomendasi Waslah kota Surabaya, penentuan guru-guru yang pernah melakukan kekerasan melalui angket dari siswa, kemudian wawancara dan observasi terhadap guru-guru yang sering melakukan kekerasan dalam proses belajar mengajar. Hasil analisis data penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Diknas Surabaya belum memiliki suatu sistem monitoring/pemantauan tentang kekerasan dalam interaksi belajar mengajar (kibem) di sekolah; (2) Guru-guru yang melakukan kibem, lebih disebabkan oleh paradigma dan wawasan kependidikannya, bahwa untuk menegakkan disiplin harus dengan kekerasan; (3) Hasil penelitian menunjukkan bentuk kekerasan yang sering terjadi di sekolah adalah kekerasan verbal (mengucapkan kata-kata kasar dan menyinggung perasaan), psikologis (mengabaikan, mengancam), dan fisik (menjewer, menendang, mencubit); (4) Siswa yang menjadi korban kekerasan menganggapnya sebagai sesuatu yang memang harus terjadi dan cenderung pasrah, hanya sebagian kecil siswa (10,6%) yang mengakibatkan rasa dendam dalam diri mereka AbstractThe purpose of this research is to get description about reason and happening process of violence in teaching learning process between teacher as subject and student as victim. Method of this research is qualitative research with case study design. Begin finding information from Departemen Pendididikan Nasional (Diknas) Surabaya, especially from the supervisor of school (usually called Pengawas Sekolah), this research corned in interview process with the teacher who known as a subject. The result of this research is (1) Diknas Surabaya haven’t monitoring system which concentrated in violence action in teaching learning process, (2) the cause of violence action is focused on paradigm and knowledge of the teacher that to built student’s discipline attitude is with violence action, (3) The kind of violence which happen in teaching learning process is verbal violence, physic violence, dan psychology violence, and (4) the victim of this violence action just can defensiveness and 10% getting resentment.