
Corporate Vocational School: Strategi Antisipatif Menghadapi Pengangguran Lulusan SMK dalam Perspektif Bonus Demografi
Author(s) -
Tarma
Publication year - 2017
Publication title -
jdmp (jurnal dinamika manajemen pendidikan)
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2540-7880
DOI - 10.26740/jdmp.v1n1.p1-6
Subject(s) - vocational education , physics , humanities , business administration , business , psychology , pedagogy , art
Pengangguran merupakan salah satu ancaman menjelang fenomena bonus demografi. Institusi pendidikan vokasi bertanggung jawab mengantisipasi hal tersebut. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang diharapkan menjadi solusi, justru menempatkan lulusanya menjadi kontributor terbesar pengangguran sebesar 11,19% (data BPS tahun 2013). Pengangguran lulusan SMK disebabkan oleh kesenjangan antara tenaga kerja dengan kebutuhan penyedia lapangan pekerjaan. Untuk itu diperlukan "corporate vocational school", yaitu konsep sekolah kejuruan yang dimiliki perusahaan serta terintegrasi dan in line dengan manpower planning yang ada di perusahaan tersebut. Konsep "corporate vocational school" merupakan down grade dari konsep "corporate university" yang sudah lebih dulu eksis. Dalam corporate vocational school, bidang keahlian yang dipelajari sesuai dengan core business perusahaan. Kultur akademik terintegrasi dengan kultur kerja perusahaan. Model pembelajaran dirancang dengan work real life based. Standar lulusan sesuai dengan kriteria minimal atau job requirement dari posisi pekerjaan yang telah diproyeksikan sebelumnya. Sehingga lulusan dari sekolah ini langsung dapat diserap serta langsung tune in dengan pekerjaan.