
PENGARUH KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK MODELING DAN TEKNIK MANAJEMEN DIRI TERHADAP SELF AUTONOMY DITINJAU DARI JENIS KELAMIN SISWA
Author(s) -
Ni Komang Sri Yuliastini,
I Komang Sukendra
Publication year - 2020
Publication title -
jbki (jurnal bimbingan konseling indonesia)
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2477-8370
pISSN - 2477-5916
DOI - 10.26737/jbki.v5i1.1192
Subject(s) - psychology , mathematics
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh self autonomy antara siswa yang mendapatkan konseling behavioral dengan teknik modeling dan teknik manajemen diri, mengetahui pengaruh self autonomy pada siswa berjenis kelamin laki-laki antara yang mendapatkan konseling dengan teknik modeling dan teknik manajemen diri dan mengetahui pengaruh self autonomy pada siswa berjenis kelamin perempuan antara yang mendapatkan konseling dengan teknik modeling dan teknik manajemen diri siswa kelas X SMK PGRI 5 Denpasar. Penelitian melibatkan 20 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan sebagai sampel. Rancangan penelitian Two Factor Design atau sering disebut desain faktorial 2 X 2. Dalam desain faktorial 2 X 2, perlakuan disusun sedemikian rupa sehingga setiap individu dapat menjadi subyek secara bersamaan dalam dua faktor yang berbeda, yang setiap fokusnya terdiri atas beberapa level. Berdasarkan hasil analisis data; (1) terdapat pengaruh self autonomy antara siswa yang mendapatkan konseling behavioral dengan teknik modeling dan siswa yang mendapatkan konseling dengan teknik manajemen diri; (2) terdapat pengaruh self autonomy pada siswa berjenis kelamin laki-laki antara yang mendapatkan konseling dengan teknik modeling dan yang mendapatkan konseling dengan teknik manajemen diri; (3) tidak terdapat pengaruh self autonomy pada siswa berjenis kelamin perempuan antara yang mendapatkan konseling dengan teknik modeling dan yang mendapatkan konseling dengan teknik manajemen diri. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara konseling behavioral teknik modeling dan teknik manajemen diri dengan jenis kelamin terhadap self autonomy siswa.