z-logo
open-access-imgOpen Access
Manfaat buah kurma
Author(s) -
Praptiwi Praptiwi,
Dwi Windu Kinanti Arti
Publication year - 2018
Publication title -
magna medica/magna medika
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2774-2318
pISSN - 2407-0505
DOI - 10.26714/magnamed.1.4.2017.20-25
Subject(s) - saliva , medicine , gynecology
Latar belakang: Makanan manis, berhubungan dengan kariogenitasnya. Sukrosa merupakan pemanis paling kariogenik dan terbanyak dikonsumsi. Buah kurma banyak mengandung sukrosa, fruktosa, danglukosa alami. Kandungan tanin dan magnesium di dalam kurma bersifat anti infeksi dan anti inflamasi.Metode: Penelitian analitik laboratorik dengan rancangan eksperimental ini bertujuan mengetahui beda pH saliva pasca konsumsi sukrosa, fruktosa, dan kurma. Pelaksanaan penelitian di FKG  dan LaboratoriumTerpadu Unimus tahun 2016 melibatkan 18 mahasiswa dengan karies ≤ 2. Diukur pH saliva awal setelah berpuasa ½ jam. Selanjutnya berturut-turut pH pasca kumur air keran, pasca konsumsi 1 g sukrosa, 1 g fruktosa, dan 1 butir kurma. Analisis data menggunakan uji t dependent dan one way Anova.Hasil: pH saliva rerata dan Simpang Baku berturut-turut dari awal, pasca kumur air keran, pasca konsumsi sukrosa, fruktosa, dan kurma sebagai berikut 6,92, SB 0,217; 6,91, SB 0,151; 6,83, SB 0,229;  6,90, SB0,156;  7,043, SB 0,086. Tidak terdapat beda bermakna pH saliva awal dengan pH pasca kumur air keran. Terdapat beda bermakna pH saliva pasca konsumsi sukrosa, fruktosa, dan kurma ( nilai p = 0,002; p <0,05).Simpulan: pH saliva pasca konsumsi sukrosa dan fruktosa lebih rendah dibanding kurma. Sukrosa dan fruktosa lebih asam sehingga lebih kariogenik dibanding kurma.Kata kunci : pH saliva, pasca konsumsi sukrosa, fruktosa, kurma.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here