
Formulasi Ekastrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Sebagai Pewarna Alami Dalam Sediaan Lipstik
Author(s) -
Yulyuswarni Yulyuswarni
Publication year - 2018
Publication title -
jurnal analis kesehatan
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2623-0739
pISSN - 2252-3553
DOI - 10.26630/jak.v7i1.917
Subject(s) - physics , food science , traditional medicine , biology , medicine
Hasil pengawasan yang dilakukan oleh BPOM selama bulan Januari-Juni tahun 2016 menemukan 43 item kosmetika mengandung bahan berbahayaantara lain merkuri, hidrokuinon, asam retinoat, deksametason, klindamisin, serta bahan pewarna merah K3 dan merah K10. Kosmetika yang mengandung bahan pewarna berbahaya beberapa diantaranya adalah lipstik. Penggunaan zat warna berbahaya dalam sediaan lipstik sendiri dapat menjadi pemicu masalah kesehatan khususnya pada kulit. Salah satu alternatif yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan pearna alami dalam sediaan lipstik. Kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) merupakan tanaman yang mengandung pigmen warna betalain yang bisa dimanfaatkan sebagai pewarna alami dalam formulasi sediaan lipstik). Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan lipstik menggunakan ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) sebagai pewarna alami dengan konsentrasi 17.5 %, 20%, 22,5% dan 25%, dan mengetahui mutu sediaan lipstik berupa organoleptis, homogenitas, pH, titik lebur, daya lekat, iritasi serta kesukaan panelis. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental kualitatif dengan menganalisis hasil evaluasi sediaan lipstik dengan cara membandingkan data yang diperoleh dengan persyaratan sediaan lipstik dan ANAVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan lipstik ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dengan variasi konsentrasi memiliki peningkatan warna yaitu dari cokelat muda menjadi cokelat tua, berbau khas, dan memiliki konsistensi setengah padat cenderung keras. Seluruh formula tidak homogen, memiliki pH antara 5.3-6,1. Titik lebur 53 0 C-55.3 0 C, perbedaan titik lebur berbeda secara bermakna antara F0 dengan F3 dan F4, kemudian F1 dengan F2, F3, dan F4. Seluruh formula memiliki daya lekat yang kurang baik dan tidak menyebabkan iritasi. Uji kesukaan tidak dilakukan karena tidak ada formula yang memenuhi semua syarat mutu sediaan lipstik