z-logo
open-access-imgOpen Access
ANALISIS SEMIOTIKA BUSANA ADAT BAGI PEREMPUAN DI PULAU BURU
Author(s) -
M Chairul Basrun Umanailo
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal dinamika sosial budaya/jurnal dinamika sosial budaya
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2580-8524
pISSN - 1410-9859
DOI - 10.26623/jdsb.v22i1.2089
Subject(s) - humanities , art
Pakaian adat menjadi bagian penting dalam setiap ritual dan kegiatan adat bagi masyarakat di Pulau Buru, fungsi pakaian tradisional selain pelindung tubuh juga menjadi simbol identitas yang melekat pada pakaian tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bertujuan mendeskripsikan busana adat untuk masyarakat. Lokasi penelitian berfokus pada tiga desa yaitu desa Kayeli, Desa Kubalahin dan Desa Wasi dengan pertimbangan penggunaan pakaian tradisional yang lebih sering ditemukan dibandingkan dengan desa-desa lain di Pulau Buru. Jumlah informan yang diwawancarai oleh 25 orang, yang terdiri dari tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh lembaga adat dan aparat desa serta masyarakat setempat yang bertempat tinggal di lokasi penelitian.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakaian adat di ketiga lokasi memiliki beberapa kesamaan dalam penggunaan serta perbedaan dalam penempatan busana adat. Penduduk desa Kayeli dan Wasi menggunakan pakaian tradisional untuk kegiatan menerima tamu dan kegiatan tradisional, sementara masyarakat Kubalahin menggunakan pakaian tradisional untuk kegiatan ritual. Bagi masyarakat desa pakaian adat Kayeli memiliki nilai sakral yang harus dipatuhi oleh semua orang yang menggunakannya, juga di desa Wasi dan Kubalahin, mereka menganggap bahwa identitas dalam pakaian adat harus dipertahankan dengan tidak sembarangan menggunakan atau menempatkan pakaian adat dalam kehidupan sehari-hari.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here