Open Access
MENYINGKAP SEJARAH PERBUDAKAN DALAM MANUSKRIP INDONESIA: SURAT RAJA TANETTE (Uncovering History of Slavery in Indonesian Manuscript: King Tanette’s Letters)
Author(s) -
Mu’jizah Mu’jizah
Publication year - 2016
Publication title -
metasastra
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2503-2127
pISSN - 2085-7268
DOI - 10.26610/metasastra.2014.v7i1.63-72
Subject(s) - raja , humanities , art , philology , indonesian , political science , philosophy , feminism , law , linguistics , biology , paleontology
Sejarah panjang sebuah peradaban dapat ditelusuri dalam pelbagai dokumen, termasuk manuskrip. Salah satu manuskrip yang menarik adalah surat-surat Raja Tanette, Sulawesi Selatan. Tulisan ini memaparkan bentuk surat-surat Raja Tanette, gambaran perbudakan, dan mengungkap tokoh yang terlibat dalam perbudakan. Penelitian ini menggunakan dua metode, yakni kodikologi dan filologi. Metode kodikologi digunakan untuk mengidentifikasi bentuk dan format manuskrip, sedangkan metode filologi digunakan untuk membuat edisi teks agar teks dapat dibaca dan dipahami. Dalam analisis disingkap bahwa surat Raja Tanette dapat digunakan untuk menelusuri sejarah kelam masa silam, khususnya perbudakan pada abad ke-18 yang secara legal dilakukan oleh raja dan pemerintah kolonial Belanda. Peristiwa sejarah itu dimuat dalam surat yang indah dan dihiasi dengan motif bunga ros yang melambangkan rasa cinta. Terdapat pula nama-nama tokoh yang terlibat. Penelusuran dokumen sejarah ini mengungkapkan sedikit fakta bahwa budak-budak yang dipaksa bekerja pada masa lalu banyak didatangkan dari Indonesia wilayah timur.Abstract:A long history of civilization can be traced in various documents, including manuscripts. One of the interesting manuscripts is King of Tanette’s letters, the King from South Sulawesi. The study examines forms of the letters, analyzes slavery description, and uncovers characters in- volved in the slavery. The research applies twofold: codicology and philology method. The codicology is used to identify manuscript form and format. While, the philology is applied to make the text readable and understandable. The analysis reveals that the King of Tanette’ letters can be used to trace dark history in the past, particularly the slavery in the 18th century, which was legally handed over by the King to the Dutch colonial government. The history was written on beautiful letters which were decorated by rose motif, a symbol of love. They also mentioned names of leaders involved in the slavery. Tracing the history of the document exposes a few facts that the slaves who were forced to work in the past came from the Eastern Indonesia.