
Jalan Terjal Implementasi Reconciliation and Healing Foundation oleh Korea Selatan dalam Hubungan dengan Jepang
Author(s) -
Maria Aurelia Primastuti Puspasari,
Hermini Susiatiningsih
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal pacis/jurnal ilmiah hubungan internasional
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2406-8748
pISSN - 1693-556X
DOI - 10.26593/jihi.v17i1.3507.97-120
Subject(s) - humanities , foundation (evidence) , political science , psychology , art , law
Comfort Women Agreement sebagai upaya penyelesaian isu comfort women diantara Korea Selatan dan Jepang telah tercapai di tahun 2015. Sebagai tindak lanjut dalam perwujudan skema perjanjian tersebut, salah satu kebijakan yang harus diimplementasikan oleh pemerintah Korea Selatan yakni mendirikan sebuah yayasan untuk memberi dukungan kepada semua mantan comfort women dalam penyembuhan luka psikologis melalui kontribusi dana dari anggaran Pemerintah Jepang. Namun Comfort Women Agreement dan pendirian yayasan yang kemudian dinamai Reconciliation and Healing Foundation masih ditanggapi dengan respon negatif dari masyarakat dan korban comfort women di Korea Selatan. Hal ini menjadi jalan terjal yang dihadapi dalam proses implementasi Reconciliation and Healing Foundation dan berujung pada pembubaran yayasan tersebut pada tahun 2018. Penelitian ini bermaksud menjelaskan bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan implementasi yayasan tersebut oleh Korea Selatan dalam skema perwujudan Comfort Women Agreement. Untuk menganalisis fenomena tersebut akan menggunakan teori implementasi kebijakan dari Merilee S. Grindle. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bagaimana konten kebijakan dan lingkungan implementasi menjadi faktor yang mengakibatkan terbentuknya jalan terjal dalam proses implementasi Reconciliation and Healing Foundation.