
Peningkatan motivasi ekstrinsik dan kemampuan kognitif C1-C4 materi sistem ekskresi manusia melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together (NHT) pada peserta didik kelas VIII D semester genap SMP Negeri 2 Srumbung
Author(s) -
Desi Ratnasari,
Novi Febrianti
Publication year - 2019
Publication title -
prosiding symbion (symposium on biology education)
Language(s) - Bosnian
Resource type - Journals
ISSN - 2528-5726
DOI - 10.26555/symbion.3561
Subject(s) - physics , humanities , art
Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi mengakibatkan rendahnya motivasi ekstrinsik dan hasil belajar kognitif peserta didik pada proses pembelajaran IPA Biologi. Salah satu model pembelajaran yang dapat memotivasi peserta didik dalam belajar IPA Biologi adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi ekstrinsik dan hasil belajar ranah kognitif C1-C4 mata pelajaran IPA Biologi materi sistem ekskresi pada manusia dengan menggunakan model kooperatif tipe NHT terhadap peserta didik kelas VIII D SMP Negeri 2 Srumbung pada pokok bahasan mengidentifikasi organ-organ sistem ekskresi dan penyebab penyakit serta upaya pencegahannya.Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan subjek penelitian adalah peserta didik kelas VIII D SMP Negeri 2 Srumbung yang berjumlah 25 peserta didik. Objek penelitian ini adalah penerapan model kooperatif tipe NHT pada materi sistem ekskresi pada manusia. Penelitian ini terdiri dari 3 siklus dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, angket dan tes. Instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi, lembar angket, dan soal post test. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif.Berdasarkan hasil analisis observasi terjadi peningkatan motivasi ekstrinsik peserta didik dari 59,11% (Cukup), menjadi 65,78% (Baik), hingga mencapai 76,89% (Baik) pada siklus III. Keterlaksanaan pembelajaran, dari 94,44% pada siklus I meningkat pada siklus II dan III menjadi 100% (Sangat Baik). Terjadi peningkatan angket motivasi ekstrinsik dari 80,40%, menjadi 83,20%, hingga 84,80% pada siklus III. Terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik dari siklus I sebesar 36,00%, menjadi 68,00%, hingga 88,00% pada siklus III.