z-logo
open-access-imgOpen Access
Pengaruh pupuk organik cair kulit buah pisang kepok (Musa paradisiaca L. var. balbisina colla.) terhadap pertumbuhan tanaman bayam (Amaranthus gracilis Desf)
Author(s) -
Rana Ashma Nabilah,
Ambar Pratiwi
Publication year - 2019
Publication title -
prosiding symbion (symposium on biology education)
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
ISSN - 2528-5726
DOI - 10.26555/symbion.3508
Subject(s) - physics , horticulture , musa × paradisiaca , biology
Pisang kepok yang biasa dikonsumsi adalah bagian buahnya, baik secara langsung maupun diolah misalnya menjadi gorengan. Sementara itu bagian kulitnya berakhir sebagai sampah. Hal tersebut apabila dibiarkan begitu saja dapat menyebabkan penumpukan sampah, yang menyebabkan bau tidak sedap. Berdasarkan hal tersebut, salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah kulit buah pisang kepok diolah menjadi pupuk organik cair. Kulit buah pisang kepok mengandung unsur makro meliputi N, P, dan K yang dapat mendukung pertumbuhan tanaman.  Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan pengaruh pupuk organik cair (POC) dan konsentrasi yang optimal terhadap pertumbuhan tanaman bayam (Amaranthus gracilis Desf) meliputi panjang daun, lebar daun, tinggi batang, berat basah, berat kering, dan kadar klorofiL. Variabel bebas penelitian ini meliputi konsentrasi POC kulit buah pisang kepok (Musa paradisiaca L. var. balbisina colla.) 0 mL/L, 10 mL/L, 20 mL/L, 30 mL/L, 40 mL/L, dan 50 mL/L. Variabel terikat adalah pertumbuhan tanaman bayam. Metode yang dilakukan pada penilitian adalah secara eksperimen. Data dianalisis menggunakan analisis variansi (ANAVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Data dikomputerisasi menggunakan aplikasi SPSS22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian POC dari kulit buah pisang kepok (Musa paradisiaca L. var. balbisina colla.) berpengaruh baik terhadap serta dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman bayam (Amaranthus gracilis Desf) meliputi panjang daun dan lebar daun pada konsentrasi 10 mL/L (P1) dan kadar klorofil pada konsentrasi 50 mL/L (P5).

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here