Sebuah Fenomena Bank Syariah di Kota Santri

Bank Syariah telah beroperasi di Indonesia selama kurang lebih 20 tahun di Indonesia. Tonggak awal Bank Syariah di Indonesia ditandai dengan mulai beroperasinya Bank Muamalat pada tahun 1992, kemudian diikuti oleh Bank Syariah lainnya. Dengan penduduk Indonesia yang saat ini berjumlah lebih dari 250 juta jiwa, dengan mayoritas muslim, seharusnya hal itu menjadi pasar potensial Bank Syariah. Namun ternyata Bank Syariah belum mampu mengimbangi dominasi Bank Konvensional. Selama 20 tahun lebih beroperasi di Indonesia, Bank Syariah hanya mampu menembus 5% pangsa pasar perbankan. Berdasarkan fenomena tersebut, maka penelitian ini berupaya untuk menganalisa Bank Syariah dari aspek pemasarannya. Penelitian ini dilakukan di Jombang, yang juga disebut sebagai kota santri. Kota Jombang dianggap dapat merefleksikan fenomena yang ada dalam skala nasional, karena Jombang penduduknya mayoritas muslim dengan budaya Islamnya yang kental. Penelitian ini berupaya untuk menganalisa pengaruh Contemporary Marketing Mix terhadap minat masyrakat untuk menjadi nasabah Bank Syariah, dengan Brand Image sebagai variabel mediasi. Penelitian ini menggunakan metode survey, serta menggunakan teknik SEM-PLS dengan alat WarpPLS 5.0 untuk analisa data. Hasil analisa telah memenuhi asumsi outer model, inner model dan model fit, serta menunjukkan bahwa Contemporary Marketing Mix mempengaruhi minat beli, dengan Brand Image sebagai variabel mediasi parsial.