
Perspektif Lintas Budaya Australia-Indonesia dalam Puisi Terjemahan Sapardi Djoko Damono Mendorong Jack Kuntikunti
Author(s) -
Derri Ris Riana
Publication year - 2021
Publication title -
undas
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2685-6107
pISSN - 1858-4470
DOI - 10.26499/und.v17i1.3351
Subject(s) - art , humanities
Pemahaman lintas budaya sangat penting dalam penerjemahan. Dalam puisi terjemahan, permasalahan tidak hanya terletak pada penguasaan bahasa dan sastra, tetapi juga kata-kata budaya. Masalah penelitian adalah bagaimana representasi budaya Australia? dan bagaimana perspektif lintas budaya dan strategi penerjemahan dalam puisi terjemahan Mendorong Jack Kuntikunti? Tulisan ini bertujuan memaparkan representasi budaya Australia, serta menjelaskan perspektif lintas budaya dan strategi penerjemahan dalam Mendorong Jack Kuntikunti. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dan catat, serta wawancara. Pengumpulan data dilakukan dengan membaca sumber data, yaitu kumpulan puisi Mendorong Jack Kuntikunti, mencatat kata-kata budaya, dan mencari strategi penerjemahan sesuai dengan teori Newmark. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Australia memiliki kekhasan budaya yang berasal dari masyarakat multikultur, pekerjaan berupa pertanian dan peternakan, keragaman flora dan fauna, dan seni. Kata-kata budaya terdapat dalam lima kategori, yaitu ekologi berupa flora, fauna, dan nama geografis; kebudayaan material berupa makanan, rumah, dan sarana transportasi; kebudayaan sosial berupa pekerjaan dan kesenangan; organisasi, kebiasaan, kegiatan, prosedur, dan konsep berupa politik dan kesenian; dan gerak tubuh dan kebiasaan. Kekhasan budaya Australia memerlukan strategi penerjemahan, yaitu transferensi berupa kata pinjaman, serta menambahkan superordinat/kata umum; naturalisasi; kuplet dengan transferensi dan penerjemahan literal; kesepananan deskriptif; pemadanan budaya; dan kuplet.