z-logo
open-access-imgOpen Access
PEMERTAHANAN BAHASA DAERAH DI KOTA AMBON: STUDI KASUS BAHASA DAERAH DI NEGERI LAHA SEBAGAI SATU-SATUNYA BAHASA DAERAH DI KOTA AMBON [Local Language Maintenance in the city of Ambon: A Local Language Case Studying in the Laha Village as a Local Language only in the City of Ambon]
Author(s) -
Harlin Turiah
Publication year - 2021
Publication title -
totobuang : jurnal ilmiah kebahasaan dan kesastraan/totobuang: jurnal ilmiah kebahasaan dan kesastraan
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2597-6184
pISSN - 2339-1154
DOI - 10.26499/ttbng.v9i2.337
Subject(s) - psychology , humanities , sociology , computer science , linguistics , art , philosophy
The purpose of this research is to describe local language maintenance in Laha village as the only local language in the City of Ambon. The kind of this research uses quantitative desceiptive. The method of this research is qualitative method where questionnaires were specifically given to 50 respondents that were chosen randomly (random sampling). Beside that, the writer also interviewed some informants and did observation in Laha village and some decent villages in Ambon. The result of this research showed that the condition of local language in Laha village is in danger of extinction. It is shown from local language mastery in society, speakers’ age, first language use, mother tongue, mastery period of local language, and local language acquisition in Laha village. Most speakers of Laha local language can only communicate with little local language of Laha (passive speakers). In terms of age, most of the fluent speakers of local language of Laha are above 50. Those who are under 50 can communicate limitedly, passively understand the language, and even some of them can not communicate using the language at all.   Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemertahanan bahasa daerah yang ada di Negeri Laha  (setingkat desa) sebagai satu-satunya bahasa daerah yang ada di Kota Ambon. Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Metode dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yang secara spesifik responden diberikan kuesioner atau daftar tanyaan dengan jumlah sampel sebanyak 50 orang yang diambil secara acak (random sampling).  Daftar tanyaan penelitian secara umum meliputi situasi dan kondisi bahasa daerah yang ada di Negeri Laha termasuk pemakai dan pemakaiannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sekarang ini, kondisi bahasa daerah yang ada di Negeri Laha Kota Ambon terancam punah. Hal itu terlihat dari penguasaan bahasa daerah dalam masyarakat, usia penutur, bahasa yang digunakan ketika masa kecil (anak-anak), bahasa pertama yang dipelajari, masa penguasaan bahasa daerah, dan pemerolehan bahasa daerah di Negeri Laha. Kemampuan penguasaan berkomunikasi dalam bahasa daerah di Negeri Laha lebih banyak hanya bisa berkomunikasi secara sedikit-sedikit daripada bisa berkomunikasi secara aktif. Dari segi usia, kebanyakan yang dapat dan lancar berbahasa daerah Laha rata-rata usia di atas 50 tahun. Untuk usia di bawah usia 50 tahun, kebanyakan dapat berkomunikasi secara sedikit-sedikit, bisa memahami (pasif), dan sebagian pula tidak bisa berkomunikasi sama sekali.Abstrak

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here