
MENEROKA KONVIGURASI DAN RELASI LEKSIKAL LEKSEM SIKAP BATIN RANAH MAKNA KEMARAHAN DALAM BAHASA INDONESIA
Author(s) -
Fairul Zabadi
Publication year - 2020
Publication title -
medan makna
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2721-2955
pISSN - 1829-9237
DOI - 10.26499/mm.v18i1.2485
Subject(s) - humanities , computer science , philosophy
Penelitian ini membahas tentang leksem sikap batin “kemarahan” dalam bahasa Indonesia yang dalam definisi dan penggunaannya banyak yang bertumpang tindih. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan konvigurasi dan relasi leksikal leksem sikap batin ranah kemarahan melalui analisis komponen makna sehingga ciri yang sama dan pembeda setiap leksem jelas. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik analisis isi yang menggunakan dokumen dan penggunaan kalimat sebagai rangka uji untuk menemukan simpulan yang valid. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa konfigurasi leksikal leksem memiliki hubungan hierarki atas-bawah (marah1 dengan dongkol, jengkel, sebal, kesal, gondok dan marah 2 dengan leksem kalap, berang, gusar, bengis) dan hubungan sejajar (leksem jengkel dan mangkel). Sementara itu, relasi leksikal yang terjadi adalah relasi kehiponiman dan relasi kesinoniman. Relasi leksikal kehiponiman terjadi antara leksem marah dengan leksem marah 1, marah 2, dan jengkel serta mengkel. Leksem marah merupakan hiperonim, sedangkan marah 1, marah 2, dan jengkel serta mengkel merupakan hiponim dari leksem marah. Hubungan kehiponiman juga tampak antara marah1 dengan leksem dongkol, jengkel,sebal, kesal, dan gondok dan marah 2 dengan leksem kalap, berang, gusar, bengis. Marah 1 merupakan hiperonim dari leksem dongkol, jegkel, sebal, kesal, dan gondok dan marah 2 merupakan hiperonim dari leksem kalap, berang, bengis. Relasi leksikal kesinoniman yang terjadi bersifat sinonimi dekat, tidak sinonimi mutlak.