z-logo
open-access-imgOpen Access
“Ajo Sidi Pembual”, Identitas Diri Sebagai “Mesin Pembedaan” Keminangan: Analisis Kajian Budaya
Author(s) -
Nfn Sulastri
Publication year - 2019
Publication title -
mabasan
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2621-2005
pISSN - 2085-9554
DOI - 10.26499/mab.v4i1.188
Subject(s) - humanities , art
Minangkabau yang matrilineal mempunyai ciri keunikan tersendiri. Oleh karena itu, diamati ciri identitas diri keminangan yang merupakan implikasi dari ajaran adatnya terrefleksi lewat teks sastra. Salah satu dapat dilihat dari aspek bahasa yakni  ungkapan kata ‘pembual/gadang ota’. Kompleksitas ungkapan pembual/gadang ota merupakan jagad sosial yang tidak dapat dijelaskan dengan mudah dalam tataran kode bahasa, kode budaya, dan kode sastra dalam konteks keminangan. Pembual/gadang ota menandai kombinasi eksepsional pikiran dan kehendak dari refleksi budaya yang dapat dicermati dalam diri seseorang. Tampaknya  ungkapan ini dibalut dengan  kehebatan, kepintaran dalam menyusun ide dalam kalimat melalui satu idealisme yang kuat. Dapatkah pembual/gadang ota itu dikatakan sebagai sesuatu yang  terkandung dalam sikap politik, mental, pikiran, siasat, dan strategi orang Minang? Tokoh ‘Ajo Sidi pembual’ dapatkah dianggap  sampel identitas diri keminangan secara universal? Studi kasus tokoh Ajo Sidi pembual dalam cerpen “Robohnya Surau Kami”, mudah-mudahan dapat memberikan pencerahan dan jawaban mengenai ‘mesin pembedaan’ keminangan tersebut.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here