
MAKNA LEKSIKAL PERALATAN TRADISIONAL PRODUKSI BIDANG PERTANIAN SAWAH MASYARAKAT KAILI DI SULAWESI TENGAH
Author(s) -
M. Asri B.
Publication year - 2019
Publication title -
mabasan
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2621-2005
pISSN - 2085-9554
DOI - 10.26499/mab.v13i1.241
Subject(s) - mathematics , agricultural science , humanities , biology , art
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang memuat kajian tentang peralatan tradisonal produksi bidang pertanian sawah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan makna leksikal peralatan tradisonal produksi bidang pertanian sawah di Kabupaten Sigi dan (2) mendeskripsikan fungsi atau kegunaan peralatan tradisonal bidang pertanian sawah di Kabupaten Sigi. Sumber data penelitian ini adalah peralatan tradisonal bidang pertanian sawah di Kabupaten Sigi. Subjek penelitian ini adalah masyarakat petani sawah suku Kaili yang bertempat tinggal di Kabupaten Sigi. Objek penelitian ini adalah peralatan tradisonal produksi bidang pertanian sawah di Kabupaten Sigi. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis makna leksikalnya dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara garis besar, terdapat lima jenis peralatan tradisional produksi pertanian sawah masyarakat Kaili di Sulawesi Tengah dengan fungsi masing-masin, yaitu (1) alat pengolahan tanah, yang memiliki tiga nama alat tradisional, yaitu salaga, pompoe, pomanggi; (2) alat penanaman, yang memiliki tiga nama alat tradisional, yaitu: pohudu, bingga atau rombe, polemba; (3) alat pemeliharaan tanaman, yang memiliki sembilan nama alat tradisional, yaitu: pomanggi, taono, harenggo, popuji, pohive, pandole, huwa, kate, dan povante; (4) alat pemungutan hasil, yang memiliki sembilan nama alat tradisional, yaitu: pula, kato, tali, layo/tonda, gampiri, harenggo, dopipoboba, ompa, dan tap; dan (5) pengolahan hasil, yang memiliki tiga nama alat tradisional, yaitu: nonju patahuda, alu, dan nonjupompeohe.