
KALIMAT TANYA DALAM BAHASA SASAK (INTERROGATIVE SENTENCE IN SASAK)
Author(s) -
Lalu Erwan Husnan
Publication year - 2021
Publication title -
kibas cenderawasih
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2656-0607
pISSN - 1858-4535
DOI - 10.26499/kc.v18i1.269
Subject(s) - humanities , art
Kajian bahasa Sasak untuk kepentingan pembukuan terkait pelajaran bahasa daerah (mulok) belum ditemukan secara spesifik. Kajian tersebut belum mengarah kepada penyiapan bahan baku yang dapat diterjemahkan ke dalam buku mulok. Hasil kajian lebih condong ke arah ilmu mikrolinguistik bukan praktis pengajaran. Dengan demikian, tulisan ini berusaha memberikan deskripsi lebih detil mengenai kalimat tanya dalam bahasa Sasak dialek standar. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah deskriptif kualitatif menggunakan data empiris lapangan yang bersifat naturalistik. Data empiris yang dimaksud adalah data kebahasan variasi dialektal a-e (Pujut) atau dialek standar. Data tersebut diperoleh di dua kabupaten dengan penutur dialek standar, yaitu Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Barat. Daerah yang dijadikan lokasi pengambilan data di kedua kabupaten tersebut adalah Kecamatan Batukliang Utara, Kecamatan Praya Timur, Kecamatan Pujut, dan Kecamatan Kuripan Utara. Data diperoleh dengan cara wawancara langsung dengan penutur dialek tersebut. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan metode agih dengan enam teknik lanjutannya. Analisis kalimat tanya dilakukan terhadap delapan jenis kata tanya menunjukkan bahwa selain struktur umum kata tanya berada di depan juga terdapat struktur lain yang memungkinkan kalimat tersebut dapat menjadi kalimat tanya yang berterima seccara gramatikal dan makna. Kata kunci: kalimat tanya, kata tanya, struktur, gramatikal, makna Study on Sasak for shake of publishing to support local language teaching is not yet found in specific one. The study is not managed to have material of production which can support producing teaching book. Result of study tends to be microlinguistics science not for teaching practice. Therefore, this writing is aimed at giving more detil descriptiom on interrogative sentence in standard dialectal of Sasak. Descriptive-qualitative method is used. This method uses natural-empirical data. The data is standard dialectal a-e (Pujut) of Sasak. Data is collected in two main regencies which occupied by Sasak speakers. They are Central Lombok and West Lombok which focused in Batukliang Utara, East Praya, Pujut, and Kuripan Utara. Data collected through direct interview with native speakers of Sasak. The data is analized by agih method using six techniques. The analysis of interrogative sentences is done into eight kinds of question words. It is shown that there is another structure of interrogative sentence other than common structure of question words which always exist at the beginning of sentences. This structure allows questions words to be at the middle. The sentence constructed is grammatically dan semantically accepted in Sasak. Key Words: interrogative sentence, question words, structure, grammatical, meaning